Berita Banyumas

Gunung Slamet Bersatus Waspada Level 2, Gempa Tremor dan Vulkanik Meningkat

pada Minggu hingga ke Senin (12-13/5/2024) status Gunung Slamet adalah Waspada Level II.

Istimewa
Pemberitahuan soal pendakian yang ditutup karena adanya peningkatan aktivitas Gunung Slamet, Senin (13/5/2024). 


Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-7 mm (dominan 2 mm).

Baca juga: Respon Sadewo Usai Kembalikan Formulir Pendaftaran Bakal Calon Bupati Banyumas ke DPC PDIP


Gunung Slamet, merupakan gunung api tipe strato tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, yang menjulang tinggi dengan puncak tertingginya mencapai 3432 mdpl.


Gunung Slamet dipantau dengan cermat melalui Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) di Desa Gambuhan, Gajah Nguling, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.


Sejak Maret - September 2014 lalu,  Gunung Slamet telah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang berujung pada erupsi dengan material abu dan lontaran pijar di sekitar kawah, yang merupakan tipe letusan strombolian.


Kemudian peningkatan aktivitas vulkanik terakhir terjadi pada akhir tahun 2023, yang menyebabkan peningkatan status Gunungapi Slamet menjadi Level I (Waspada).


Sejak 19 Oktober 2023 lalu berdampak dengan ditutupnya jalur pendakian hingga kemudian jalur pendakian sempat dibuka kembali pada 21 April 2024 lalu.


Kini, jalur pendakian kembali ditutup sejak 10 Mei 2024, seiring aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang alami peningkatan. 


Dengan didominasi oleh hembusan asap dari kawah dengan ketinggian mencapai 50-50 meter dari puncak. 


Peningkatan kegempanan gempa vulkanik ini menunjukkan potensi aktivitas vulkanik di Gunungapi Slamet. 

Baca juga: Asal Usul Nama Jalan Kyai Saleh Kota Semarang, Ternyata Tokoh Besar Guru Ulama Nusantara


Hasil pengamatan data-data pemantauan menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi.
 
Potensi ancaman bahaya saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 2 kilometer.


Masyarakat di sekitar gunung diminta tetap waspada demi keselamatan. 


Sementara itu, Pos Pemantauan Gunungapi akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru secara berkala. (jti) 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved