Berita Banjarnegara
Kisah Menyentuh Komunitas Difabel Netra di Banjarnegara, Rutin Pengajian hingga Rajin Berderma
Dari hasil jasa pijat tuna netra itu lah, mereka bisa mandiri, bahkan berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Editor:
khoirul muzaki
Istimewa
Disabilitas netra menerima santunan di TPQ Baitunnur Desa Mandiraja Kulon, Mandiraja, Banjarnegara
“Kalau dulu hanya arisan, kita tambah ada pengajian dan tahlilan,”katanya
Baca juga: Profil Imam Hambali, Penyuluh Agama Islam di Banjarnegara yang Dicintai Preman
Hambali menyadari, mereka yang lahir dengan keterbatasan, rawan mengingkari takdir alias sulit menerima kenyataan.
Agar bisa menerima takdir dan bahkan bangkit untuk menatap masa depan, mereka butuh penguatan. Terutama dari sisi keimanan. Di sinilah peran ustaz seperti Imam Hambali untuk mendampingi mereka agar tetap tegar dan semangat menjalani hidup, hingga menjadi pribadi saleh.
“Mereka juga punya masalah hidup, kadang drop, mengeluh misal job sepi. Kita motivasi,”katanya
Tags
Disabilitas netra
tuna netra
Pijat tunanetra banjarnegara
Tunanetra banjarnegara
TribunBanyumas.com
Berita Terkait
Baca Juga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.