Lifestyle

Tak Kesulitan Perankan Arsitek di The Architecture of Love, Nicholas Saputra Bahkan Sumbang Sketsa

Aktor Nicholas Saputra menyumbang sketsa asli buatannya dalam film The Architecture of Love.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Pemain film The Architecture of Love, Nicholas Saputra (tengah) dan Putri Marino, memberi keterangan dalam meet and greet di Rooms Inc Hotel Semarang, Sabtu (27/4/2024) malam. Dalam film ini, beberapa sketsa buata Nicholas Saputra digunakan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Aktor Nicholas Saputra menyumbang sketsa asli buatannya dalam film The Architecture of Love (TAOL).

Dalam film bergenre romansa itu, Nicholas yang berperan sebagai River memainkan sosok seorang arsitek.

Film yang juga dibintangi Putri Marino (Raya) itu direncanakan tayang di layar bioskop mulai Selasa (30/4/2024).

Film ini diadaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa yang diekseskusi oleh Teddy Soeriaatmadja sebagai sutradara.

Menceritakan kisah romantis River dan Raya, film ini dibumbui cerita serta gambar-gambar sketsa River sebagai seorang arsitek.

Dalam Meet and Greet di Rooms Inc Hotel Semarang, Sabtu (27/4/2024) malam, Nicholas mengaku, beberapa karya sketsa yang ditampilkan dalam film ini memang asli miliknya. 

"Ada beberapa gambar saya dalam adegan, tebak yang mana?" ucapnya saat jumpa pers dalam meet and greet. 

Baca juga: Kala Film Lokal Diputar di Bioskop Purwokerto, Kisah Tragedi Sinila Dieng Ikut Ditampilkan

Memerankan sebagai arsitek dalam film The Architecture of Love memang tidak menjadi kendala bagi aktor kelahiran 24 Februari 1984 tersebut.

Apalagi, saat beradegan menjelaskan sejumlah gedung bersejarah di New York, dia tidak merasa kesulitan karena memiliki latar belakang pendidikan arsitektur. 

"Kebetulan, latarbelakang pendidikan saya, arsitektur. Disuruh menjelaskan sejarah bangunan dan ini sangat membantu mengeksekusi adegan itu. Termasuk, gedung di New York," katanya.

Meski tidak kesulitan memerankan River dalam film tersebut namun tetap ada tantangan selama 21 hari syuting di New York.

Menurutnya, tantangan terbesar adalah suasana padatnya Kota New York.

Banyak orang lalu lalang saat syuting menyebabkan dia harus lebih fokus.

Selain itu, cuaca dingin juga menjadi tantangan yang harus dihadapi selama syuting. 

"Adegan syuting yang sulit itu saat di mercusuar, dekat laut, angin kencang, dan itu benar-benar dingin sekali cuacanya, Putri sangat kedinginan di sana," ungkapnya. 

Baca juga: Usaha Gaet Hati Teman Lama di Jatuh Cinta seperti di Film-film Bikin Ringgo dan Nirina Tertantang

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved