Berita Jateng

Tak Jauh dari BSB Kota Semarang, Tempat Ini Jadi Kuburan Bagi 1000 Jasad Korban Covid 19

Peziarah datang ke makam Covid-19 seperti peziarah lainnya yakni membersihkan makam dan berdoa

Penulis: iwan Arifianto | Editor: khoirul muzaki
Iwan Arifianto/Tribun Jateng
Suasana pemakaman Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari , Mijen, Kota Semarang, yang dipadati peziarah, Senin (8/4/2024) sore 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG -Pandemi covid-19 telah usai tetapi rasa kehilangan bagi keluarga korban yang ditinggalkan masih terus menyala. 

Terlebih ketika menjelang lebaran seperti saat ini. Hal itu tampak seperti di pemakaman Covid-19, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari , Mijen, Kota Semarang, yang dipadati peziarah, Senin (8/4/2024) sore.

Di kawasan itu, setidaknya ada 1.000 makam Covid-19. Peziarah datang ke makam Covid-19 seperti peziarah lainnya yakni membersihkan makam lalu mendoakannya. 

Namun, petakziah makam covid-19, masih terkenang peristiwa pandemi yang mengerikan.

"Iya, saya dan bapak hari ini ziarah ke makam almarhumah Ibu yang meninggal dunia saat Covid-19, persisnya di 27 Juni 2021," kata Wiwit Setiawan (40) warga Perumahan Palir, Ngaliyan, Kota Semarang.

Baca juga: Innalillahi, Komika Babe Cabita Tutup Usia

Wiwit menyebut, almarhumah ibunya meninggal dunia di RS Tugu ketika pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya. Bahkan, ketika itu, untuk memandikan jenazah ibunya saja harus antre hingga 11 orang.

Beruntung soal pemakaman, jenazah ibunya tak ada kendala sehingga bisa segera dimakamkan. "Rencana mau ke TPU Palir Ngaliyan, tetapi harus ke TPU Jatisari karena arahan dari Pemkot (Semarang)," bebernya.

Selepas ibunya meninggal dunia saat pandemi Covid-19, lanjut dia, lebaran tak seperti dulu lagi. Baginya, lebaran sekarang tak lagi sama. 


"Lebaran dulu saat ada ibu itu berkesan, sekarang semenjak tak ada ibu jadi tidak ada. Opor ayam juga tak seenak dulu," paparnya. 

Ia mengaku, pandemi covid-19 sempat membuatnya trauma lantaran kala itu harus kehilangan dua orang tercintanya yakni ibu kandungnya dan ibu mertua. 

Mereka berdua meninggal dunia dalam waktu seminggu. 

"Covid-19 bikin hati hancur tak karuan. bikin trauma di awal  tetapi hidup harus terus berlanjut," jelasnya. 

Hal yang sama dirasakan oleh Edi dan ibunya, Sukini. Mereka berdua datang khusus membersihkan makam orang yang dicintai. "Iya ini makam ayah, meninggal dunia karena Covid-19," paparnya. 

Petugas TPU Jatisari Semarang, Sutopo (50) menjelaskan, makam Covid-19 di TPU Jatisari terbagi di tiga blok meliputi blok A, B dan C. 

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kabupaten Banyumas, Ramadan Hari ke-29 Selasa 9 April 2024

Jumlah makam Covid-19 ada sekira 1.000 makam terbagi di blok A sebanyak 98 makam sisanya di blok B dan C. "Blok B paling banyak, blok C udah kecampur sama makam umum," bebernya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved