Berita Cilacap
Kisah Napi yang Buktikan Horornya Hutan Nusakambangan, Coba Kabur Tapi Takut Teror Binatang Buas
akhirnya pada Jumat (22/3) malam petugas gabungan yang juga terdiri dari Kapolsek dan Kopassus menemukan Amar di hutan bakau sedang bersembunyi.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP- Lapas Nusakambangan masih menjadi momok bagi para pelaku tindak kejahatan. Jangan berpikir bisa melarikan diri atau kabur dari lapas yang sudah ada sejak era kolonial ini.
Bukan hanya berhadapan dengan petugas bersenjata dan ketatnya penjagaan, napi yang mencoba kabur akan menghadapi risiko alam liar yang mengerikan.
Selain Lapas, Pulau Nusakambangan masih berupa hutan melantara yang masih dihuni banyak binatang buas. Misal harimau hingga ular yang siap memangsa siapapun yang mencoba memasuki kawasan mereka.
Amar, narapidana Lapas Permisan, Nusakambangan, Cilacap akhirnya harus kembali meringkuk di penjara Nusakambangan. Ia yang sempat kabur pada Kamis (21/3) kemarin berhasil ditangkap.
Amar ditangkap petugas gabungan di hutan bakau di belakang kawasan Lapas Terbuka pada Jumat (22/3) malam sekira pukul 21.30 WIB.
Koordinator Lapas Se-Nusakambangan, Mardi Santoso mengungkapkan, napi tersebut tidak ada niatan untuk kabur atau melarikan diri dari Lapas.
Saat itu, Amar sedang memiliki masalah yakni kerinduan terhadap keluarga yang membuat dia melakukan pelarian dengan berjalan keluar area.
"Kemarin sempat kita tanyakan juga sebenarnya warga binaan tersebut tidak ada keinginan untuk melarikan diri, dia hanya sempat ingin kembali namun bingung dan takut," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com
Baca juga: Pelajar Cilacap yang Buang Bayinya di Sungai Terancam Tua di Penjara, Beri Kesaksian Mengerikan
Bahkan saat itu kata Mardi, Amar diketahui sempat ingin kembali ke Lapas.
Namun dia merasa takut dan bingung karena tak tau arah dan banyak binatang buas di sekitar hutan.
"Pada saat ditanya dia juga sempat bingung, dia ingin kembali tapi juga takut karena sudah sedikit jauh dari Lapas.
Dia hanya jalan di sekitar jalan itu, dia tidak berani ke hutan karena takut ada binatang seperti ular," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Permisan Ahmad Hardi mengatakan bahwa warga binaan tersebut sedang mendapatakan program asimilasi.
Diketahui Amar saat itu sedang berkegiatan ternak dan berkebun di kawasan Lapas Terbuka.
Akan tetapi ketika berlangsung apel rutin pada Kamis (21/3) siang, Amar tidak diketahui keberadaannya atau dalam hal ini mangkir dari apel.
"Kamis kemarin pada jam harus apel siang dapat laporan dari petugas bahwa dia tidak ada, tidak mengikuti apel.
Hingga akhirnya muncul berita dia melarikan diri," kata Hardi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.