Berita Jateng
Kata Warga Pesisir Pantura yang Mulai Bosan dengan Banjir Rob : Pemerintah Salahkan Cuaca
Catatan BPBD Jateng periode Januari hingga 8 Maret 2024 ada 104 kejadian bencana hidrometeorologi.
Penulis: budi susanto | Editor: khoirul muzaki
Beberapa daerah itu adalah Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati, Jepara, dan Grobogan.
Kondisi tersebut memaksa masyarakat bertahan di tengah situasi yang sangat sulit.
Bahkan beberapa menuturkan, Jateng menjadi tempat tak aman untuk ditinggali.
"Karena semakin kesini, wilayah Jateng semakin banyak bencana," paparnya Johan (42) satu di antara warga Kota Semarang, Rabu (20/3/2024).
Tempat tinggal Johan yang ada di sekitar Pantura Kota Semarang pun tak luput dari terjangan banjir.
Dari hal itu, ia mengaku bosan dengan kondisi yang ada. Pasalnya setiap kali hujan lebat ia selalu merasa was-was.
Baca juga: Pemprov Jateng Tingkatkan Kerja Sama dengan Tiongkok di Sektor Pariwisata
Ia juga heran, 15 tahun lalu banjir tak separah sekarang meskipun hujan lebat melanda wilayah Pantur berhari-hari.
"Sekarang saja kalau hujan seharian pasti banjir, beda belasan tahun lalu. Apa mungkin lingkungan di tempat saya tinggal mulai rusak dan terjadi penurunan tanah, atau semakin masifnya pembangunan pabrik di sekitar Pantura," jelasnya.
Tak hanya Johan, Achmad Udin (43) warga Kota Pekalongan juga merasakan hal serupa.
Bahkan banjir selalu menjadi langganan di Kota Pekalongan saat musim penghujan tiba.
Ia juga menceritakan bencana banjir dan rob yang ia alami beberapa tahun terkahir.
Dikatakannya banjir bandang terbesar di Kota Pekalongan ia rasakan pada 1989, 1992 dan 2014.
Sedangkan banjir rob, karena pasang surut laut mulai masif ia rasakan sejak 2010.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/nakes-kudus-menerobos-banjir-melayani-warga-terisolasi-di-kecamatan-jati-selasa-1932024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.