Berita Kudus
Warga Kudus Kesulitan Dapat Elpiji 3 Kg Imbas Banjir, Harga Melambung hingga Rp40 Ribu Per Tabung
Di tengah kepungan banjir, warga Kudus kesulitan mendapatkan elpiji tabung 3 kg. Kalau pun ada, harga mencapai Rp40 ribu per tabung.
Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Di tengah kepungan banjir, warga Kudus kesulitan mendapatkan elpiji tabung 3 kg.
Kalau pun ada, harga yang dipatok mencapai Rp40 ribu per tabung.
Banjir Kudus membuat distribusi elpiji tersendat sejak Senin (11/3/2024).
Kondisi ini membuat harga melambung, berkisar Rp30 ribu-Rp40 ribu per tabung di tingkat pengecer.
"Saya menjumpai harga gas elpiji 3 kg ada yang dijual sampai Rp30.000 per tabung. Teman saya ada yang bilang sampai Rp40.000 per tabung."
"Sekarang, sepertinya (harga) sudah normal karena barang sudah ada," kata Jauhari, warga Kudus, Selasa (19/3/2024).
Baca juga: Motor Harus Dituntun, Banjir di Jalan Kudus-Purwodadi Mencapai 70 Sentimeter
Pemilik pangkalan gas elpiji di Karangturi, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Nur Sahid membenarkan bahwa distribusi gas elpiji tersendat pada 11-16 Maret.
Padahal, biasanya, pangkalannya mendapat pasokan elipiji bersubsidi, tiga kali dalam sepekan.
Pihaknya sempat menerima kiriman barang pada Rabu (13/3/2024), sebanyak 165 tabung gas elpiji 3 kilogram.
Namun, langsung habis seketika dalam waktu kurang dari satu jam.
"Pertama, faktornya libur nasional, Senin-Selasa lalu, ditambah cuaca buruk jadi penyebab distribusi tersendat."
"Warga sudah pada menanyakan waktu itu karena stoknya sudah pada habis," ujar dia.
Baca juga: Banjir Kudus Terkini, Semakin Meluas hingga 31 Desa, Ketinggian Air 70 Cm
Nur Sahid mendapatkan kiriman lagi pada Minggu (17/3/2024) dan Senin (18/3/2024), masing-masing sebanyak 165 tabung.
Dua kiriman dalam dua hari terakhir disebut sebagai ganti atas keterlambatan pasokan gas elpiji dalam beberapa hari terakhir.
Tujuannya, kebutuhan gas elpiji 3 kilogram di wilayahnya kembali stabil.
"Kiriman Minggu sebagai ganti keterlambatan distribusi, langsung diserbu konsumen dan ludes."
"Masih ada beberapa yang belum mendapatkan, kemudian ada kiriman lagi Senin. Sekarang sudah stabil lagi," tuturnya.
Meski sempat langka, Nur Sahid berkomitmen menjual gas elpiji bersubsidi dengan harga wajar.
Baca juga: Banjir Kudus Telan Korban Jiwa, 4 Orang Meninggal
Satu tabungnya dijual seharga Rp20.000 sudah mendapatkan layanan antar sampai rumah dan free layanan pemasangan.
Dia tidak berani menaikkan harga saat barang langka karena tidak ingin menambah beban masyarakat.
Konsumen gas elpiji di pangkalan Nur Sahid terdiri dari 12 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selebihnya, konsumen rumah tangga.
Dia memberikan jatah lima tabung gas elpiji 3 kilogram kepada pelaku UMKM dalam sepekan.
Sementara, konsumen rumah tangga mendapatkan jatah 1 tabung dalam sepekan.
"Untuk normalnya, kiriman barang setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Semoga, ke depan, bisa lancar distribusinya," harap dia. (*)
Baca juga: 185 Sekolah di Demak Terdampak Banjir, Pembelajaran Dilakukan secara Daring
Baca juga: DLH Karanganyar Cek Kualitas Sumber Air Suren, Tindak Lanjuti Demo Warga Soal Eksploitasi Kebun Teh
Niat Jual Gudang, Pengusaha Kudus Malah Tertipu Rp2 Miliar |
![]() |
---|
Dampak Polemik Royalti, PO Haryanto Tak Lagi Putar Musik di Bus. Kru Bandel Tanggung Tagihan LMKN |
![]() |
---|
Pasar Kliwon Kudus Sepi Pembeli, Pedagang Ekspresikan Keprihatinan dengan Pawai di HUT Ke 80 RI |
![]() |
---|
Direktur Perusda Percetakan Kudus Dicopot. Proyek yang Masuk Digarap di Luar |
![]() |
---|
Beda dari Pati, Kudus Hapus Denda Tunggakan PBB. Beri Diskon 15 Persen Restribusi Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.