Berita Kebumen
Semakin Banyak Ruang Publik dan Tempat Quality Time Keluarga di Kebumen, Apa Saja?
Masyarakat saat pagi dan sore hari tampak antusias menikmati berbagai sudut kota kebumen, mulai dari aktivitas olahraga, berkumpul
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Pembangunan Kabupaten Kebumen selama tiga tahun terakhir diklaim mengalami peningkatan. Saat ini sudah banyak dibangun tempat-tempat ruang publik tercipta untuk masyarakat bercengkrama bersama keluarga.
Pembangunan sudah bisa dinikmati masyarakat. Pembangunan tata kota mulai dari pedestrian, jalan satu arah Soekarno-Hatta atau yang biasa dikenal Moro Soetta hingga Alun-alun Pancasila, hingga Jalan Mayjend Soetoyo Kebumen diciptakan sebagai ruang publik yang nyaman saat ini banyak digunakan aktivitas masyarakat.
Masyarakat saat pagi dan sore hari tampak antusias menikmati berbagai sudut kota kebumen, mulai dari aktivitas olahraga, berkumpul diskusi, pertemuan, kegiatan masyarakat hingga tempat rekreasi keluarga.
“munculnya ruang publik yang dengan mudah bisa diakses oleh masyarakat ini semakin meningkatkan kualitas hidup, ruang publik di kebumen saat ini banyak tercipta untuk quality time keluarga dan menjadi tempat untuk ndulang anak," kata General Manager Badan Pengelola (GMBP) Geopark Kebumen, Sigit Tri Prabowo, Senin (4/3).
Baca juga: Indonesia Negara Paling Boros Pangan Kedua di Dunia, Tapi Tingkat Kelaparan Parah
Sigit menjelaskan, ruang publik ini jika di kota-kota besar memiliki nilai yang mahal.
Namun di Kabupaten Kebumen saat ini dapat diakses dengan mudah dan murah.
Dengan ruang publik yang baik maka akan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
"Sekarang alun-alun kebumen bukan hanya berkegiatan masa, pemerintahan, olahraga hingga event saja, namun dikonsepkan untuk berkegiatan sehari-hari termasuk untuk ndulang anak, tempat bisa ndulang anak itu lebih penting dari olahraga,"jelasnya.
Selain itu, ruang publik yang ramah lingkungan ini juga didukung dengan penataan drainase. Pemerintah Kabupaten Kebumen cukup serius dalam tata kelola air, sehingga saluran pembuangan utama di dalam kota kebumen yang dulunya sering banjir saat ini sudah mulai terkendali.
Tak hanya itu, tata kota Kabupaten Kebumen saat ini sudah menggunakan penerangan dengan energi tenaga surya. Hal itu ni sebagai bagian dari energi terbarukan yang menjadi konsep penting untuk hemat energi dan ramah lingkungan.
Lebih jauh, Sigit juga mengapresiasi dimana ruang publik kebumen yang tercipta saat ini sudah menerapkan tata kelola ramah inklusif, lansia dan difabel.
"Harapannya dengan tata kelola ruang publik yang baik ini dan penggunaan penerangan tenaga surya itu nantinya bisa menyebar secara masif hingga ke daerah pedesaan, pemerintah dalam skala kecil yakni kecamatan, kelurahan dan desa dapat terinspirasi sehingga bisa mengonsepkan dan menciptakan ruang publik yang semakin ramah untuk masyarakat,"
Baca juga: Aset Koperasi Pemprov Jateng Capai Rp123,2 Miliar, Naik 4 Persen
Sementara itu, dalam prestasi lingkungan, sebelumnya Kabupaten Kebumen baru pernah mendapatkan sertifikat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada tahun 2019 lalu.
Sertifikat Adipura itu diperuntukkan bagi daerah yang bisa mendapatkan nilai lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Namun untuk prestasi Adipura selama lebih dari tiga dasawarsa Kabupaten Kebumen belum mendapatkan Adipura.
"Tanggung jawab Adipura bukan hanya pemerintah tetapi gaya hidup masyarakat juga harus seiring dengan kebijakan pemerintah terkait tata kota dan pengelolan lingkungan," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.