Berita Jateng

Aneh Tidak Ada Angin atau Hujan, Atap Bangunan Pasar Kedungwuni Pekalongan Tiba-tiba Ambruk

Tidak ada angin kencang ataupun hujan deras, atap teras pintu masuk di Blok F Pasar Kedungwuni ambruk

Editor: khoirul muzaki
Dro/Tribun Jateng
Atap beton blok F Pasar Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan ambruk secara tiba-tiba. 

TRIBUNBANYUMAS.COM,PEKALONGAN- Tidak ada angin kencang ataupun hujan deras, atap teras pintu masuk di Blok F Pasar Kedungwuni ambruk, Sabtu (17/2/2024), sekitar pukul 13.00 WIB.


Beruntung dalam kejadian tersebut, tidak ada pedagang ataupun aktivitas jual-beli di pasar tersebut.


Yusuf Ardiansyah (28) pedagang sayur di Pasar Kedungwuni mengatakan, bangunan yang ambruk itu adalah atap teras yang berupa cor, dan lokasinya berada sebelah kiri pintu masuk blok F.


"Jadi kejadiannya itu siang hari mas sekitar pukul 13.00 WIB. Retakan hanya ada di kiri, kemudian merembet ke sebelah kanan bangunan," kata Yusuf Ardiansyah.

Baca juga: Selamat Datang PSCS Cilacap di Liga 3, Derby Ngapak Bakal Ketemu Persibas, Persibangga, Persibara


Mendengar info tersebut, banyak pedagang yang penasaran dan kemudian melihat itu. Setelah melihat itu, para pedagang keluar dari pasar.


Tidak lama kemudian, ada serpihan bangunan jatuh dan saat itu langsung ambruk atap bangunan tersebut.


"Melihat bangunan sisi pojok -pojok sudah retak pedagang pada keluar. Ditunggu beberapa menit kemudian, ada gempuran kecil-kecil beton atap dan seketika itu langsung roboh. Alhamdulillah tidak ada korban, pada saat kejadian tidak ada angin kencang ataupun hujan," imbuhnya.


Yusuf mengungkapkan, saat beton atap ambruk suaranya sangat kencang sekali. Beruntung di bawah tersebut sudah tidak ada aktivitas jual-beli para pedagang dan pembeli.


Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pekalongan Sutanto Widodo membenarkan adanya kejadian tersebut.


Kemudian, saat ini yang dilakukan yaitu menganalisa kenyamanan, keamanan para pedagang, dan pembeli yang berada Blok F sebagai antisipasi peristiwa serupa.


"Saya menerima laporan dari kepala pasar, bahwa ada kerusakan bangunan pasar. Kemudian saya ke lokasi, atap beton tersebut sudah ambruk," ucapnya.


Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung komunikasi dengan Dinas PU untuk menganalisa penyebab robohnya atap beton pasar tersebut.


Bahkan, mengenai bangunan yang ambrol, Widodo tidak bisa menjelaskan apakah ada pengaruh untuk bangunan yang lainnya.

Baca juga: KPU Sukoharjo Gelar Pemungutan Suara Ulang di TPS Makamhaji


"Saat ini teman-teman PU masih bekerja dan saya tidak berani terkait kontruksi nya. Terkait bangunan pasar, setahunya itu bangunan pasar tahun 2017. Blok F digunakan pedagang untuk berjualan basahan seperti ikan dan sayur," imbuhnya.


Selanjutnya, anggota Polsek Kedungwuni yang menerima laporan tersebut langsung memasang garis polisi. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi kejadian yang serupa.


Tidak hanya itu saja, petugas juga mengambil sampel material bangunan, yang diduga tidak memenuhi spek saat pengerjaan.


Penyebab bangunan yang baru berumur 7 tahun ini ambruk, masih dilakukan analisa oleh DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan. (Dro)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved