Berita Semarang

Bikin Pedagang Diprotes Pembeli, Harga Beras di Semarang Naik Lima Kali dalam Waktu Setengah Bulan

Harga beras yang terus melejit membuat pedagang di pasar tradisional di Kota Semarang menjerit.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Idayatul Rohmah
Rusmiyati, pedagang beras di Pasar Surtikanti, Bulu Lor, Kota Semarang, menunjukkan nota pembelian beras, Sabtu (10/2/2024). Harga beras di pasar tersebut naik hinggal lima kali dalam setengah bulan ini hingga membuat pedagang diprotes pembeli. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Harga beras yang terus melejit membuat pedagang di pasar tradisional di Kota Semarang menjerit.

Bahkan, belum genap setengah bulan, pedagang mengatakan, harga beras di bulan Februari sudah naik lima kali.

Rusmiyati, satu di antara pedagang di Pasar Surtikanti, Bulu Lor, Kota Semarang, mengatakan, kenaikan bertahap, mulai dari Rp2 ribu hingga Rp5 ribu per sak.

"Kami setiap beli (kulak) pasti naik. Tanggal 29 bulan Januari kemarin, (harga beras) itu per sak isi 25 kg masih Rp340.000."

"Kemudian, naik sampai saya kulak lagi tanggal 5 bulan Februari itu, harganya sudah Rp360.000."

"Terus, tanggal 7 (Februari) jadi Rp362.000, tanggal 8 jadi Rp365.000, dan kemarin tanggal 9 sudah Rp370.000."

"Ini saya pesan lagi untuk diantar besok Senin, itu harganya sudah Rp376.000 per sak," kata Rusmiyati sembari menunjukkan nota pembelian beras dari toko langganannya, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Pemerintah Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Bantuan Beras

Rusmiyati tak habis pikir dengan kenaikan harga beras yang terus terjadi.

Menurutnya, kenaikan harga ini sudah di atas kewajaran.

Dia pun mendapat protes dari para pembeli.

"Saya memang selalu simpan nota pembelian biar bisa menyesuaikan harga. Ini saya cek kok harganya naik terus. Tiap beli naik, kadang kenaikannya Rp5.000, terkadang lebih. Padahal, harga ini belum termasuk ongkos kuli panggul," keluhnya.

Rusmiyati mengatakan, dengan kenaikan harga itu, dia kini menjual beras dengan harga terendah mulai Rp15.500 sampai Rp16.000/kg.

"Kalau beras medium, harganya sudah Rp16.500 per kilo. Ya sudah, memang harganya segitu, mau sedia stok juga tidak bisa karena tidak ada modal. Saya kulak sekitar tiga hari sekali atau sesuai pesanan," ungkapnya.

Baca juga: TPS di Kota Semarang Bakal Dinilai, yang Unik Menarik Partisipasi Pemilih di Pemilu 2024 Jadi Juara

Keluhan serupa disampaikan Dwi, pedagang beras di Pasar Karangayu Semarang.

Dia menyebutkan, harga beras medium saat ini Rp16.000/kg.

"Harga beras naik terus sejak awal bulan sampai sekarang. Mahal-mahal harga bahan pokok sekarang," kata Dwi.

Harga Bahan Pokok Lain Ikut melejit

Dwi menyebut, selain beras, harga bahan pokok yang naik di antaranya gula pasir.

"Harga gula belum turun, masih Rp17.000-Rp18.000 per kilonya," sebutnya.

Bahan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah ayam potong dan telur.

Harti, pedagang daging ayam potong di Pasar Karangayu Semarang mengatkan, kenaikan harga terjadi sejak tiga hari lalu.

Sebelumnya, kata dia, harga daging ayam Rp34.000/kg.

Baca juga: Ada Luka di Perut Pemuda Semarang yang Tewas usai Tawuran, Jenazah Diautopsi di RSUP Kariadi

Harga kemudian naik bertahap hingga saat ini mencapai Rp38.000/kg.

"Harga daging ayam naik tiap hari, sudah tiga harian. Sekarang jadi Rp37.000-Rp38.000/kg," sebutnya.

Demikian pula diakui Sarni, pedagang daging ayam di Pasar Karangayu.

Ia menduga, kenaikan harga terjadi karena menjelang Ramadan.

"Naiknya sudah biasa sampai nanti pas Ramadan," ungkapnya.

Adapun untuk harga telur saat ini cenderung stabil di kisaran Rp26.000-Rp27.000/kg.

"Harga telur stabil tapi agak naik. Kemarin, saya jual Rp26.000/kg tapi hari ini dikabari sudah Rp27.000/kg," imbuhnya. (*)

Baca juga: Cerita Warga Demak Selamat dari Banjir: Hanya Sempat Bawa Susu Bayi, 18 Jam Bertahan di Tanggul

Baca juga: Pasar Jelang Ramadan Menggeliat, Al-Fath Semarang Luncurkan Koleksi Busana Muslim Edisi Terbatas

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved