Berita Rembang

Hari-hari Akhir Pembunuh Dalang Anom Rembang Tunggu Eksekusi Mati: Jadi Guru Ngaji Sesama Narapidana

Pembunuh dalang Rembang, Anom Subekti dan keluarga, kini tengah menghitung hari menanti eksekusi setelah divonis hukuman mati di Lapas Pati.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Sumani (kiri), mengajar ngaji sesama narapidana di Masjid At-Taubah Lapas Pati, Rabu (7/2/2024). Sumani merupakan terpidana mati kasus pembunuhan dalang Anom Rembang dan keluarganya pada 4 Februari 2021 lalu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Masih ingat kasus pembunuhan dalang Anom Subekti sekeluarga di Padepokan Seni Ongkojoyo, Rembang, 2021 lalu?

Sang pembunuh, Sumani (46), kini tengah menghitung hari menanti eksekusi setelah divonis hukuman mati.

Sumani menjalani hari-hari akhirnya di Lapas Kelas IIB Pati dengan mengajar ngaji sesama narapidana.

Dalam kasus pembunuhan yang dilakukan, Sumani terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana.

Dia tega menghabisi nyawa dalan Anom Subekti, istri, anak, dan cucu Anom.

Keempatnya dibunuh saat terlelap di Padepokan Seni Ongkojoyo di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, 4 Februari 2021.

Baca juga: Perbaikan Jalan Lasem -  Sale Rembang, Nana Sudjana Anggarkan Rp8,5 M

Setelah dijatuhi vonis mati, pada 2022 lalu, Sumani pernah menempuh langkah hukum Kasasi. Namun, ditolak Mahkamah Agung.

Kini, sambil menunggu eksekusi yang belum diketahui jadwalnya ditetapkan, Sumani menjalani hari-hari di Lapas untuk mendaras dan mengajar Alquran di Masjid At-Taubah Lapas Pati.

"Ketika di sini, awal 2022, saya khatam Iqro. Kemudian, lanjut ke Alquran. Setelah itu, mengajar ngaji ke sesama warga binaan," kata Sumani saat dijumpai wartawan, Rabu (7/2/2024).

Sumani mengatakan, ada 40-an narapidana di Lapas Pati yang belajar ngaji bersamanya.

Namun, muridnya silih berganti seiring berakhirnya masa tahanan masing-masing narapidana.

Selain mengaji dan mengajar ngaji, Sumani mengisi hari-hari di lapas dengan berolahraga, membersihkan lingkungan lapas, serta merawat kolam ikan yang berada di lapas.

Dia mengatakan, saat ini, dirinya masih terus berdoa agar ada mujizat berupa grasi atau pengampunan dari presiden.

Namun, dia menyerahkan takdirnya kepada Allah.

Baca juga: Kepala SMKN 1 Sale Rembang Tidak Dicopot Ganjar, Kini Bertugas Kembali di Sekolah yang Sama

Seandainya tidak mendapat grasi, dia akan menunggu eksekusi sambil berdoa dan beribadah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved