Pilpres 2024

Apa Itu Greenflation yang Dinilai Persoalan Receh saat Debat Pilpres? Ini Penjelasannya

Greenflation merupakan isu recehan seperti yang dilontarkan calon wakil presiden dalam debat? Simak penjelasannya!

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Karyawan mengganti baterai sepeda motor listrik di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Perbandingan antara kendaraan listrik yang membutuhkan lebih banyak mineral dibandingkan dengan kendaraan konvensional memerlukan ketersediaan tembaga. Hal ini mencerminkan dampak inflasi hijau yang disebabkan oleh permintaan yang meningkat untuk logam-logam tersebut dalam konteks teknologi berkelanjutan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka melontarkan pernyataan terkait greenflation atau inflasi hijau saat debat pilpres. Namun demikian, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menilai pertanyaan tersebut receh dan tidak pantas ditanggapi. 

Pertanyaan soal greenflation juga dilontarkan awak media kepada Mahfud MD setelah debat pilpres.

Namun demikian, mantan Ketua MK tersebut tidak memberikan penjelasan gamblang terkait greenflation.

Baca juga: Cara Unik Kampanye Relawan Puser Bumi Banyumas Dukung Ganjar-Mahfud, Lewat Kesenian Kuda Lumping

Penjelasan Greenflation

Menurut informasi dari laman COBS Insights yang dikutip pada Senin (22/01/2024), inflasi hijau mengacu pada kenaikan harga barang dan jasa sebagai dampak dari pergeseran ekonomi saat ini menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan secara lingkungan atau ekonomi net-zero.

Fenomena inflasi hijau muncul seiring dengan banyaknya negara, termasuk pemerintah dan sektor bisnis, yang mulai mengadopsi teknologi berkelanjutan, terutama dalam kerangka ekonomi hijau secara umum.

Inflasi hijau ini kemungkinan besar akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang sejalan dengan upaya global untuk memenuhi komitmen terhadap perlindungan lingkungan.

Baca juga: Keluarga Iwan Budi Tak Puas Jawaban Mahfud MD, Kasus Pembunuhan ASN Kota Semarang Mandek 1,5 Tahun

Salah satu faktor yang berkontribusi pada inflasi hijau adalah permintaan yang meningkat untuk logam dasar dan mineral tertentu yang digunakan dalam teknologi berorientasi lingkungan.

Sebagai contoh, logam-logam seperti tembaga, litium, dan kobalt menjadi lebih diminati karena kebutuhan yang meningkat dalam teknologi berkelanjutan, jauh melampaui permintaan untuk teknologi yang kurang ramah lingkungan.

Sebagai contoh konkret, perbandingan antara kendaraan listrik yang membutuhkan lebih banyak mineral dibandingkan dengan kendaraan konvensional, atau pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai yang memerlukan ketersediaan tembaga dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga gas.

Hal ini mencerminkan dampak inflasi hijau yang disebabkan oleh permintaan yang meningkat untuk logam-logam tersebut dalam konteks teknologi berkelanjutan.

Kenaikan harga logam dasar dan mineral ini terjadi karena tingginya permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan pasokan yang memadai.

Dalam upaya untuk meningkatkan pasokan, seringkali diperlukan waktu yang cukup lama, yakni antara lima hingga sepuluh tahun, untuk mengembangkan tambang baru.

Sebagai contoh, terdapat lonjakan harga yang signifikan pada litium, dengan kenaikan sebanyak 1.000 persen antara tahun 2020 dan 2022.

Baca juga: Tak Tercatat SPPTI, Penanganan Tewasnya ASN Bapenda Kota Semarang Iwan Budi Luput Pantauan Mahfud MD

Isu Greenflation Recehan?

Saat ini, Indonesia sedang aktif mendorong transisi ke arah keberlanjutan, sejalan dengan target mencapai emisi bersih pada tahun 2060. Salah satu fokus utama dalam upaya ini adalah meningkatkan pemanfaatan sumber energi berkelanjutan.

Program unggulannya melibatkan penghentian penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan penggantian mereka dengan pembangkit listrik yang berbasis sumber energi hijau, seperti pembangkit listrik tenaga surya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved