Berita Kebumen
Tak Berfungsi sejak Selesai Dibangun, Embung Giritirto Kebumen Mangkrak dan Rusak. Warga Mengeluh
Petani di Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mengeluhkan keberadaan Embung Giritirto yang mangkrak.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Petani di Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mengeluhkan keberadaan Embung Giritirto yang mangkrak.
Hingga kini, embung tersebut belum bisa dimanfaatkan petani dan warga.
Padahal, tujuan awal pembangunan embung tersebut adalah untuk mengairi areal pertanian, sumber air, dan wisata.
Sejak pertama dibangun pada 2018 silam, embung yang berada di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, tersebut, sampai saat ini, belum bisa difungsikan karena mengalami banyak kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan yang terjadi di antaranya dinding embung yang retak.
Baca juga: Mau Lari Kemana, Kini Sekolah di Kebumen Jadi Sasaran Razia Knalpot Brong
Kondisi ini juga diperparah dengan banyaknya semak belukar yang menutupi pagar-pagar embung.
"Pastinya, kami menyayangkan (kondisi sekarang). Sejak dibangun sampai saat ini, belum bisa dipakai. Padahal, kebutuhan air untuk pertanian warga mengharapkan dari embung ini tapi kenyataanya memang tidak bisa difungsikan," ujar Maslam, warga setempat, saat ditemui di lokasi embung, Kamis (18/1/2024).
Tak Berfungsi
Maslam pun mengatakan, warga merasa dirugikan dengan kondisi embung tersebut.
Karena, lahan pertanian mereka pada saat musim kemarau sangat kekurangan air.
Seperti saat ini, akibat musim kemarau yang cukup panjang, banyak lahan pertanian yang tidak berfungsi bahkan gagal panen karena kekurangan air.
"Benar-benar saat kemarau kami butuh air untuk lahan pertanian. Kemarin, kami juga minta bantuan BPBD untuk droping air, dikasih beberapa tangki saja masih kurang, karena banyak warga yang membutuhkan," imbuhnya.
Diketahui, mayoritas warga di Desa Giritirto adalah petani sehingga pasokan air menjadi kebutuhan utama.
Maslam dan warga lain berharap, embung ini bisa diperbaiki agar benar-benar bisa digunakan sebagaimana mestinya dan tidak mangkrak seperti saat ini.
"Kami sangat kecewa embung ini rusak. Tadinya kan harapan masyarakat, ketika embung ini jadi, bisa dimanfaatkan untuk pengairan lahan pertanian, tapi ternyata tidak," ungkapnya.
Pengerjaan Tak Rampung
Sementara itu, Kepala Desa Giritirto, Sugito menjelaskan, embung Giritirto pertama kali dibangun pada 2018 namun pengerjaannya tidak selesai.
Menurutnya, pihak penyedia jasa tidak sanggup dan tidak bisa dibayar sehinga pembangunan sempat terhenti.
Kemudian, pembangunan dilanjutkan pada 2020 dan selesai pada 2021. Namun, sampai sekarang, belum bisa difungsikan.
"Embung ini belum diserahterimakan tapi sekarang justru kondisinya sudah rusak," kata dia.
Baca juga: Rumahnya Berdinding Bambu, Janda yang Besarkan Anak Sendiri di Gombong Kebumen Dikunjungi Bupati
Sugito menuturkan, pada saat embung sudah jadi 100 persen dan belum diserahkan ke pemerintah oleh penyedia jasa, terjadi hujan yang sangat lebat sehingga akhirnya, embung mengalami kerusakan.
Kemudian, embung sempat diperbaiki namun terkena hujan lebat lagi sehingga beberapa bangunan longsor.
"Ya, terus akhirnya ini merambah ke mana-mana, sampai jalan menuju ke embung ini juga ada yang terputus. Aksesnya jadi sulit dilewati," terangnya.
Sampai saat ini, embung belum bisa dimanfaatkan.
Bahkan, tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) juga pernah datang ke lokasi untuk meneliti apa yang menjadi penyebab dari kerusakan embung, apakah karena faktor alam atau karena faktor lain.
Hasilnya disampaikan, jika ingin membangun kembali embung maka perlu dikaji ulang.
"Kalau dibangun seperti ini lagi, kayaknya tidak memungkinkan karena di bawah ini muncul mata air. Jadi, setelah membran ini terisi air, sumber mata air di bawah ini mencari celah sehingga disebut tidak memungkinkan untuk dibangun," tuturnya.
Embung Giritirto dibangun pemerintah sejak 2018 namun saat itu terhenti.
Pembangunan embung direncanakan lagi pada 2019.
Kemudian, pada 2020, pembangunan dianggarkan di APBD dan pengerjaannya dilaksanakan 2021 dengan nilai anggaran Rp2,5 miliar.
Proyek ini dikerjakan CV Assa Engineering dengan nilai kontrak sebesar Rp2,42 miliar.
Penyedia jasa tersebut berbeda dengan yang mengerjakan pada 2018. (Kompas.com/Bayu Apriliano)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Embung Giritirto Kebumen Mangkrak, Sejak Dibangun Belum Pernah Dipakai, Petani Kesulitan Dapatkan Air".
Baca juga: Gunakan Metode Hisab Hakiki, PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 2024 Jatuh Pada 11 Maret 2024
Baca juga: Terungkap Penyebab Tabrakan Kereta di Cicalengka Jawa Barat, Menhub: Ada Kesalahan Faktor Manusia
Pemancing Kaget Lihat Wanita Muda Nekat Terjun ke Sungai Lukulo Kebumen |
![]() |
---|
Polres Kebumen Beri Hadiah Umrah untuk Wartawan hingga Juru Parkir |
![]() |
---|
Stadion Candradimuka Kebumen Jadi Tempat Transaksi Narkoba |
![]() |
---|
Polres Kebumen Jual Beras Murah 176 Ton, Laris Diserbu Warga |
![]() |
---|
Hari Ketiga Gelaran Kebumen Fest Berjalan Aman dan Kondusif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.