Pemilu 2024

Pembagian Rice Cooker dari Kementerian ESDM di Kebumen Dihentikan Bawaslu, Ditumpangi Kampanye Caleg

Bawaslu hentikan pembagian rice cooker dari Kementerian ESDM di Kutowinangun, Kebumen, Kamis (11/1/2024), karena ditumpangi kampanye caleg dan parpol.

Editor: rika irawati
KOMPAS.COM/ISTIMEWA
Suasana pembagian bantuan rice cooker dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM RI) di Rumah Makan Ulamsari Kedung Tawon, Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen, Kamis (11/1/2024). Kegiatan tersebut kemudian dihentikan Bawaslu Kebumen karena ditumpangi kampanye caleg dan partai tertentu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Kegiatan pembagian bantuan sosial (bansos) berupa alat masak listrik rice cooker dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM RI) di Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Kamis (11/1/2024), dihentikan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat.

Kegiatan tersebut dihentikan lantaran ditumpangi kegiatan kampanye yang dilakukan juru bicara partai politik (parpol) tertentu.

Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kebumen Imam Khamdani mengatakan, kegiatan pembagian bansos itu sebenarnya diselenggarakan Kantor Pos Kutowinangun.

Acara berlangsung di Rumah Makan Ulamsari Kedung Tawon, Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen.

Baca juga: Alat Peraga Kampanye Makan Korban di Kebumen, Roboh Timpa Pengendara hingga Tewas

Menurut Imam, dalam acara, juru bicara parpol yang datang melakukan sosialisasi dan mengarahkan warga yang datang untuk memenangkan caleg dan capres yang diusung partai tersebut.

Bahkan, ada simulasi pencoblosan caleg dan capres tertentu.

"Kemarin, dari Panwascam kami menginformasikan bahwa ada bantuan sosial dari Kementrian ESDM ditumpangi untuk kampanye," kata Imam, dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Bawaslu kemudian meminta anggota Panwascam yang datang menghentikan kegiatan pemberian bansos alat masak listrik itu.

"Panwascam, waktu kemarin, minta izin (menghentikan acara) ke kami bahwa ada caleg DPR RI lewat tim suksesnya numpang sosialisasi."

"Karena itu anggaran yang digunakan adalah APBN sehingga dari kami berinisiatif menghentikan acara sosialisasinya," kata Imam.

Selain sosialisasi, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan simulasi pencoblosan.

Baca juga: Siap Amankan Pemilu, Kendaraan Patroli Polres Kebumen Mulai Dicek Kelayakannya

Untuk itu, pihaknya secara tegas melarang kegiatan tersebut karena menggunakan dana dari APBN.

"Waktu kami hentikan itu pas simulasi pencoblosan. Karena izinnya bukan kampanye sehingga kami hentikan," kata Imam.

Pembagian alat masak listrik tersebut diikuti 317 orang dari tiga kecamatan.

"Kalau menurut pantauan kami, ini sudah dalam kategori diduga melanggar," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved