Berita Jateng
Sudah Separah Inikah, Kasus HIV/AIDS di Demak Didominasi karena Perilaku LGBT
Pemkab Demak gencar lakukan penanganan penurunan kasus HIV AIDS yang didominasi oleh Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT)
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Pemkab Demak gencar melakukan penanganan penurunan kasus HIV AIDS yang didominasi oleh Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) pada usia produktif.
Demikian yang disampaikan Bupati Demak Eisti'anah seusai acara forum komunikasi ulama dan umaro dalam rangka pencegahan perilaku LGBT pada remaja untuk pengendalian penyebaran HIV di Kabupaten Demak, Senin (4/12/2023).
Menurutnya kalangan remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas yang kemudian menimbulkan keragaman identitas seksual dan gender yang lebih dikenal dengan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender).
"Perilaku LGBT tidak hanya menjadi isu kesehatan, tetapi juga menyangkut nilai-nilai moral dan agama yang kami pegang," kata Bupati Demak.
Baca juga: Usai Viral, Dinsos Kabupaten Bandung Jemput Puluhan ODGJ di Panti Tanbihul Ghofilin Cilacap
Bagi Mba Eisti sapaan akrabnya, Remaja adalah aset berharga bagi masa depan kita, dan sebagai pendidik, guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing dan membantu mereka menghadapi tantangan zaman ini.
"Saya percaya, sebagai para pendidik, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, mendukung, dan memberikan pemahaman yang benar tentang keberagaman manusia," ucapnya.
Dia menilai bahwa pencegahan perilaku LGBT bukanlah tentang menyalahkan atau merendahkan, tetapi lebih kepada memberikan pendidikan moral yang sesuai dan mendukung perkembangan positif remaja.
"Dalam konteks pencegahan penyebaran HIV, edukasi adalah kunci," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa Guru BK memiliki peran besar dalam menyampaikan informasi yang akurat, memberikan pemahaman tentang pentingnya perilaku seksual yang sesuai dengan norma dan agama, serta mendukung remaja dalam pengembangan keterampilan hidup sehat.
"Oleh karenanya, melalui forum ini, mari kami saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide terbaik dalam upaya pencegahan HIV AIDS," ucapnya.
Ia ingin kolaborasi antar guru BK sangat penting untuk menciptakan strategi yang efektif dan relevan dengan realitas di Kabupaten Demak.
"Kami harus menciptakan lingkungan yang mendukung, tanpa meninggalkan siapapun di belakang. Kebersamaan kita hari ini adalah langkah awal untuk menciptakan Kabupaten Demak yang lebih baik," jelasnya.
Baca juga: Truk Tronton Terguling di Jalan Raya Kertek-Parakan, Pengemudi Memar
Di sisi lain, Plt Kabag Kesra sebagai Sekertaris KPAIDS Demak, Ungguh Prakoso mengatakan bahwa kasus HIV AIDS di kabupaten Demak mengalami kenaikan.
Ia menjelaskan bahwa hingga 2023, pihaknya mencatat ada 847 kasus HIV AIDS.
"Memang kasus dari 20 tahun mengalami kenaikan yang cukup lumayan di tahun 2022 saja sudah mencapai 732 Kasus," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa kasus tersebut masih didominasi oleh usia produktif.
"Paling banyak terjangkit memang usia produktif," tuturnya. (Ito)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.