Perang Palestina Israel

Hari Pertama Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 13 Anak dan Perempuan Warga Israel yang Ditawan

Tiga belas (13) sandera akan dibebaskan di hari pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas, hari ini, Jumat (24/11/2023) waktu setempat.

Editor: rika irawati
AFP/Menahem KAHANA
Tentara Israel memindahkan warga Palestina yang ditahan keluar dari Jalur Gaza, Selasa (21/11/2023), di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Hari ini, Jumat (24/11/2023), Israel dan Hamas Palestina sepakat memulai gencatan senjata selama empat hari untuk membebaskan sandera dan mobilisasi bantuan kemanusiaan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Tiga belas (13) sandera akan dibebaskan di hari pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas, hari ini, Jumat (24/11/2023) waktu setempat.

Para sandera merupakan wanita dan anak-anak Israel yang ditawan Hamas.

Pembebasan sandera ini akan difasilitasi Qatar.

Diberitakan sebelumnya, Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata sejak meletusnya pertempuran, 7 Oktober 2023 lalu.

Gencatan senjata akan berlangsung empat hari.

Selain membebaskan sandera, jeda pertempuran ini akan dimanfaatkan untuk memobilisasi bantuan kemanusiaan.

Baca juga: PBB: 22 Nakes Tewas sejak Agresi Israel ke Gaza, 178 Serangan Mengarah ke Fasilitas Kesehatan

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan, gencatan senjata akan dimulai pukul 07.00 waktu setempat dan melibatkan gencatan senjata komprehensif di Gaza utara dan selatan.

"Bantuan tambahan akan mulai mengalir ke Gaza dan sandera pertama, termasuk perempuan lanjut usia, akan dibebaskan pukul 16.00. Jumlah total (sandera yang dibebaskan) meningkat menjadi 50 selama empat hari," kata juru bicara kementerian, Majed Al-Ansari, dikutip Kontan dari Reuters.

Al-Ansari menambahkan, warga Palestina yang ditahan di Israel diperkirakan akan dibebaskan.

Qatar berharap, gencatan senjata ini memberikan peluang untuk memulai upaya yang lebih luas untuk mencapai gencatan senjata permanen.

Jelang gencatan senjata, Hamas mengonfirmasi melalui saluran Telegramnya bahwa semua permusuhan dari pasukannya akan berhenti.

Sementara, militer Israel mengatakan, pasukannya akan tetap berada di belakang garis gencatan senjata di Gaza tanpa memberikan rincian mengenai posisinya.

Perang di Gaza bermula ketika pasukan Hamas menyerbu pagar perbatasan pada 7 Oktober.

Menurut perhitungan Israel, serangan itu menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

Baca juga: Hamas Bersedia Bebaskan Puluhan Sandera setelah Israel Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari

Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan yang tiada henti ke Jalur Gaza yang dihuni sekitar 2,3 juta orang Palestina.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved