Perang Palestina Israel

Hamas Bersedia Bebaskan Puluhan Sandera setelah Israel Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari

Kelompok militan Palestina, Hamas, bersedia membebaskan puluhan orang yang mereka sandera dalam pertempuran sekitar 1,5 bulan dengan Israel.

Editor: rika irawati
AP Photo/Hatem Moussa
Warga Palestina mengungsi ke Gaza selatan di Jalan Salah al-Din di Bureij, Jalur Gaza, Rabu (8/11/2023). Setelah hampir 1,5 bulan, Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata selama empat hari. Di masa itu, Hamas bersedia membebaskan puluhan sandera, baik warga Israel maupun warga bangsa lain. 

Sementara, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menegaskan, alasan Israel menyerang Gaza sebagai bentuk pertahanan diri atau self defence tidak dapat diterima sama sekali.

Menurutnya, alasan itu tidak dapat dipakai oleh penjajah seperti Israel.

Karena itu, para Menlu anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) termasuk Indonesia mengutuk keras apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza.

Hal itu disampaikan Retno dalam pertemuan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov, di Moscow, Rusia, Selasa (21/11/2023).

"Alasan Israel bahwa apa yang dilakukan saat ini merupakan self defence sangat tidak dapat diterima," kata Menlu Retno dalam kegiatan press briefing via daring, Rabu (22/11/2023).

Kedua, ujar Retno, alasan self defence tidak dapat dijadikan alasan membunuh masyarakat sipil (a licence to kill civilian) dan menyerang fasilitas sipil seperti RS Indonesia Gaza.

Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

Baca juga: Serangan Israel di Jalur Gaza Makin Brutal, Serang Kamp Pengungsian hingga Tewaskan Anak-anak

Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejaman mereka.

Diketahui, wakil negara-negara OKI tengah melawat ke sejumlah negara anggota Dewan Keamanan (DK) PBB umntuk menggalang dukungan perdamaian di Gaza, Palestina.

Setelah China, Menlu Retno, Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina, serta Sekjen OKI, bertandang ke Moskow, Rusia.

Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke London juga Paris.

Jumlah Korban Terus Bertambah

Jumlah korban tewas di Gaza naik lagi menjadi lebih dari 14.000 orang.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas pada Selasa (21/11/2023) mengatakan, jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober telah melonjak menjadi 14.128 orang.

Sebelumnya, pemerintah Hamas pada Senin (20/11/2023) mengumumkan, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 13.300 orang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved