Pilpres 2024

Suara PDIP akan Pecah di Jateng? Antara Gibran dan Ganjar

Provinsi Jawa Tengah yang menjadi Kandang Banteng menjadi pertaruhan antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Istimewa
Gibran Rakabuming Raka (kiri) bersama Ganjar Pranowo sebelum penetapan capres dan cawapres pada Pemilu 2024 saat jogging bareng di Solo, Sabtu (5/8/2023). Provinsi Jawa Tengah yang menjadi Kandang Banteng menjadi pertaruhan antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Diketahui, ada dua figur capres dan cawapres dari Jateng yakni Ganjar Pranowo yang merupakan mantan Gubernur Jateng dan Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Provinsi Jawa Tengah yang menjadi Kandang Banteng menjadi pertaruhan antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Diketahui, ada dua figur capres dan cawapres dari Jateng yakni Ganjar Pranowo yang merupakan mantan Gubernur Jateng dan Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo.

Selain itu, keluarga Presiden Jokowi juga berasal dari Solo.

Baca juga: Reaksi Pj Bupati Pati Dituding Ancam Copot ASN yang Tak Mau Menangkan Ganjar-Mahfud: Tidak Benar

Apakah Gibran yang sebelumnya merupakan kader PDIP bisa memecah suara partai banteng moncong putih di Jateng?

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan, Jawa Tengah jadi ujian untuk Jokowi dan Megawati di Pilpres 2024.

Diketahui, Gibran Rakabuming selaku putra Presiden Jokowi akan bersaing di Pilpres 2024 berduet dengan Prabowo Subianto.

Sementara itu, PDIP mengusung Ganjar Pranowo untuk bersaing di Pilpres 2024.

Baca juga: Gibran Cium Tangan Megawati, Kaesang Diantar untuk Sungkem saat Bertemu di KPU RI

Ganjar berpasangan dengan Mahfud MD.

"Jawa Tengah itu adalah kontestasi ujian bagi Pak Jokowi dan Bu Megawati.

Apakah Jokowi efek itu sangat efektif di Jawa Tengah atau memang faktor partai id.

Namun demikian, orang memilih karena partai pengusung itu masih sangat kuat di Jawa Tengah," kata Pangi kepada awak media, Rabu (15/11/2023).

Menurutnya, faktor partai masih sangat kuat di Jateng.

Hal ini lantaran ideologi PDIP di Jateng sudah sangat kuat.

"Inilah kemudian apakah betul Prabowo-Gibran mampu untuk mengkonsolidasi suaranya, mampu menggembosi suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah," sambungnya.

Baca juga: Berbeda dengan PDIP, Perindo dan PPP Solo Justru Apresiasi Patroli Polisi ke Kantor Partai

Pangi melanjutkan bahwa kedua hal akan diuji, apakah mesin partai yang kuat.

Atau personalisasi kandidat dari Gibran atau Jokowi efek yang akan kuat.

Dikatakan Pangi kalau dilihat darahnya PDIP di Jawa Tengah itu ada Soekarno dan Megawati.

Jadi tidak ada nama-nama lain.

"Ini yang akan kita lihat.

Kalau saya mencermati Jawa Tengah tetap kandang banteng.

Jawa Tengah tetap kuat partai id-nya.

Orang di sana cenderung memilih partai ketimbang memilih figur.

Ideologi partai PDIP sangat kuat di sana," jelasnya.

Dikatakan Pangi faktanya selama ini bahwa siapapun yang diusung PDIP meski elektabilitasnya rendah tapi karena diusung oleh PDP.

Maka menang dalam Pemilu.

"Itu artinya apa, faktor partai, mesin partai itu masih kuat di PDIP.

Kemenangan Jokowi di Jawa Tengah hampir 70 persen kemarin itu karena kompensasi kombinasi saling mengisi antara mesin partai dengan faktor kandidatnya," tutup Pangi. (Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha)

Baca juga: Respons Ganjar soal Putusan MKMK, Gibran Tetap Cawapres

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved