Berita Cilacap

Tempat Penggilingan Padi di Sidareja Cilacap Terbakar, Diduga Karena Korsleting Listrik

Kepala UPT Damkar Cilacap Supriyadi mengatakan, insiden kebakaran itu pertama kali diketahui oleh salah satu warga, Sudiharjo.

UNSPLAHS/STEPHEN RADFORD
Ilustrasi kebakaran 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sebuah tempat penggilingan padi Desa Penyarang, Kecamatan Sidareja, Cilacap terbakar.


Kebakaran yang terjadi pada Rabu (8/11) siang sekira pukul 12.30 WIB ini diduga karena adanya korsleting listrik.


Kepala UPT Damkar Cilacap Supriyadi mengatakan, insiden kebakaran itu pertama kali diketahui oleh salah satu warga, Sudiharjo.


Saat itu saksi sedang berjalan menuju kebun tiba-tiba melihat adanya kepulan asap di atas gilingan padi.


Seketika ia berteriak dan meminta tolong kepada masyarakat untuk bersama-sama memadamkan api.

Baca juga: Penurunan Muka Tanah Paling Cepat, Semarang Bisa Sirna Jika tak Ada Pencegahan


"Mendengar teriakan saksi bahwa terjadi kebakaran di penggilingan padi, kemudian salah satu warga lain menghubungi Pos Damkar Sidareja," katanya kepada Tribunbanyumas.com


Mendapat laporan telah terjadi kebakaran, Pos Damkar Sidareja langsung bergegas menuju lokasi.


Ada 6 petugas yang diterjunkan dalam menangani kebakaran di siang bolong itu.


Tak berselang lama akhirnya si jago merah berhasil dipadamkan oleh petugas dan warga sekitar sehingga api tidak merembet ke bangunan lainnya.


Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran itu, hanya saja pemilik penggilingan padi mengalami kerugian materiil karena bangunan yang terbuat dari kayu ludes terbakar.

Baca juga: Tarif Terbaru Tol Pemalang- Batang, Berlaku Mulai 12 November 2023


"Selain melahap bangunan, api juga melahap barang-barang dan isi didalamnya," ungkap Supriyadi.


Beberapa peralatan penggilingan seperti mesin penggiling dan alat timbang ludes terbakar.


Petugas mencatat kerugian yabg dialami pemilik hingga Rp50 juta.


"Selain melakukan pemadaman, kami juga melakukan pendataan terkait kerugian yang dialami pemilik, kurang lebih Rp50 juta kerugiannya," imbuh Supriyadi. (pnk)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved