Berita Jateng
Cegah Paham Radikalisme, Divisi Humas Polri Bertemu Mantan Napiter di Polres Semarang
Cegah pemahaman radikalisme, Divisi Humas Polri bertemu dengan sejumlah mantan narapidana terorisme (napiter) di Semarang, Rabu (8/11/2023).
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Cegah pemahaman radikalisme, Divisi Humas Polri bertemu dengan sejumlah mantan narapidana terorisme (napiter) di Semarang, Rabu (8/11/2023).
Selain dengan napiter, tim dari Divisi Humas Polr yang dipimpin Kabag Penum, Kombes Pol Dr Nurul Azizah juga bertemu tokoh masyarakat yang berlangsung di Markas Polres Semarang.
Nurul Azizah menuturkan, penyebaran paham radikalisme di kalangan masyarakat, bukan hanya menjadi tanggung jawab jajaran Kepolisian namun harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Polda Jateng Waspadai Sel Terorisme Bangkit di Pemilu 2024
Nurul Azizah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dalam kegiatan Silaturahmi Kamtibmas kali ini.
"Harapan kami, Polri sebagai penegak hukum dan penghubung antara masyarakat dan hukum, kami siap sedia membantu mencegah dan memerangi paham radikalisme," kata Nurul Azizah dalam keterangan tertulis kepada Tribunbanyumas.com.
Dalam kegiatan tersebut, Kombes Pol Dr Nurul Azizah bertemu mantan narapidana teroris Ustaz Nassir Abbas dan Ustaz Puji.
Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra menyampaikan, kegiatan yang dilakukan sangat penting untuk menjaga Kamtibmas menjadi kondusif.
Baca juga: Hati-hati Unggah Konten Soal Pemilu, Satgas Cyber Polda Jateng Siap Ciduk Penyebar Hoaks
"Tema yang diangkat tentang Kegiatan kontra-radikal yaitu 'Terorisme Musuh Kita Bersama'.
Dimana penyebaran paham radikalisme saat ini masih ada di tengah masyarakat, kegiatan ini penting dilakukan agar situasi kamtibmas dapat kondusif," kata Kapolres.
Sementara, mantan napiter, Ustaz Nassir Abbas menuturkan,dalam agama Islam mengajarkan akan arti toleransi dan cinta damai, tidak diperbolehkan melakukan kekerasan kepada sesama manusia meskipun beda keyakinan.
"Pada dasarnya paham Radikalisme sudah ada sejak kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Dimana DI/TII pimpinan Karto Suwiryo menghendaki setelah merdeka dan ditahun 1949 Indonesia menjadi negara Islam dan masih ada kelompok yang berpaham radikalisme.
Oeh karena itu, perlu pemahaman bahwa negara Indonesia itu berdasarkan Pancasila yang menghargai perbedaan," Ungkap Ustaz Nassir.
Perwakilan FKUB, M Toha menuturkan, sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan Div Humas Polri di Polres Semarang kali ini.
Baca juga: Polda Jateng Jaga Ketat Kantor KPU dan Bawaslu selama Pemilu 2024
"Kami mewakili FKUB, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan santri yang hadir di Forum ini sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Dimana kita mendapat pengetahuan hingga ke akar akarnya tentang radikalisme, bahkan langsung dari mantan pelaku pelaku tindakan radikalisme dan terorisme.
Harapan kami agar masyarakat terutama generasi penerus bangsa dapat terhindar paham radikalisme, maka cara ini merupakan cara yang tepat untuk mencegah hal tersebut terjadi." Imbuh M Toha.
Kegiatan dihadiri tokoh agama di antara nya pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Ungaran Timur, KH M Rohadi beserta sejumlah santri; pengasuh Ponpes Al-Ikhlas Ungaran Barat, Gus Syukron beserta sejumlah santri; tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), M Toha; dan perwakilan tokoh Masyarakat yaitu Kepala SMK NU Ungaran, KH Ahmad Hanik, serta perwakilan pelajar SMK Visi Media Indonesia. (*)
Baca juga: Cegah Bullying, Polda Jateng Terjunkan Psikolog ke Sekolah dan Pesantren


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.