Berita Politik

Pilih Bungkam, Presiden Jokowi Tak Mau Respon Kekecewaan Elite PDIP Soal Gibran Bacawapres Prabowo

Presiden Jokowi enggan berkomentar soal kekecewaan elite PDIP setelah Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal cawapres Prabowo.

Editor: rika irawati
SURYA/Yusron Naifal Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi keterangan kepada wartawan soal Pilpres 2024 di sela peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023) pagi. Jokowi memberi restu terkait langkah politik putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BALI - Kekecewaan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Presiden Joko Widodo setelah pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo tak pernah mendapat tanggapan.

Jokowi menghindar saat ditanya wartawan soal reaksi para elit PDIP atas pilihan politik Gibran dan dukungannya kepada sang putra untuk maju sebagai bakal cawapres.

"Saya tidak ingin mengomentari," kata Jokowi singkat di Pasar Bulan, Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).

Sejak menyatakan mendukung keputusan Gibran menjadi bakal cawapres Prabowo, Presiden Jokowi belum memberi pernyataan resmi lagi terkait capres dan cawapres.

Pernyataannya hanya soal netralitas pemerintah dan ASN dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Hubungan Megawati dan Jokowi Dikabarkan Retak setelah Gibran Nyawapres, Begini Kata Yasonna Laoly

Dalam sepekan terakhir, para elite PDIP mengungkapkan kekecewaan atas langkah politik Presiden Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini, PDIP dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa seta rakyat Indonesia atas apa yang terjadi.

Hasto mengatakan, ketika DPP PDIP bertemu jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai, paling bawah, banyak yang tidak percaya akan kenyataan yang ada.

Hasto menyebut bahwa seluruh jajaran DPP hingga ranting begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga.

"Namun, kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan konstitusi," ungkap Hasto dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).

Pada awalnya, Hasto menyebut, seluruh kader PDIP hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi namun ternyata itu benar-benar terjadi.

Dimana, putra sulung Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka, justru maju sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

Padahal, PDIP telah menetapkan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024.

Baca juga: Tak Mau Jadi Objek Playing Victim, PDIP Pilih Tak Pecat Gibran dari Partai: Kami Tak Ingin Ribut

Selain itu seluruh simpatisan, anggota dan kader partai sepertinya belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja dari lima pilkada dan dua pilpres.

"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya, kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dll beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," kata Hasto.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved