Berita Banjarnegara
Hamdan Zoelva Mantan Ketua MK Hari Ini Lantik DPC SI Banjarnegara
SI di Banjarnegara termasuk yang paling awal didirikan cabangnya oleh HOS Cokroaminoto pada masa pergerakan nasional.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Dalam rangka melantik Dewan Pimpinan Cabang Syarikat Islam (DPC SI) Banjarnegara, hari ini Minggu (29/10/2023) mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva akan hadir di Banjarnegara.
Hamdan dijadwalkan akan melantik pengurus DPC SI di Gedung Darul Maarif Wanadadi sekaligus akan mengikuti Tabligh Akbar dalam rangka Milad SI ke 118 di Lapangan Wanadadi Banjarnegara.
Tak hanya Hamdan sebagai Presiden Lajnah Tanfidziah SI yang akan hadir , Ketua DPC SI Musobihin mengungkapkan akan hadir juga KH M Sodikun selaku Ketua Majelis Syari SI dan juga Ketua MUI Pusat.
"Beliau berdua akan merayakan Milad SI ke 118 yang kali ini mengusung tema Meneguhkan Peran SI dalam Membangun Bangsa," jelas Musobihin.
Musobihin juga menambahkan, acara akan dihadiri juga artis religi ibu kota David Chalik dan Sulis, penyanyi yang biasa berkolaborasi menyanyikan lagu sholawat bersama Hadad Alwi.
Baca juga: Istri Stroke dan Tinggal di Rumah Susun, Budiono Eks Pemain PSIS Berjuang Lawan Diabetes dan Katarak
"Insya Allah ribuan umat Islam warga SI akan hadi dari seluruh Banjarnegara dan sekitarnya, merayakan milad organisasi pergerakan nasional yang pertama, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda," tambah Musobihin.
Untuk diketahui, SI di Banjarnegara termasuk yang paling awal didirikan cabangnya oleh HOS Cokroaminoto pada masa pergerakan nasional.
Menurut sejarawan Universitas Negeri Semarang Tsabit Adzinar Ahmad, di kisaran tahun 1913, SI Banjarnegara didirikan oleh KH Ichsan yang pada antara 1900-1906 menjadi mukimin di Mekah bersama KH Ahmad Dahlan.
Menariknya, di tahun 1921 KH Ichsan menjadi Penghulu Lanraad sekaligus menjadi pendiri Muhammadiyah di Temanggung.
Baca juga: Kades di Banyumas Berani Sampaikan Langsung Ini ke Prabowo, Soal Dana Desa
"Dinamika pergerakan SI di Banjarnegara tentu tidak lepas dari mudahnya akses ke Banjarnegara dengan adanya kereta api SDS, dan juga karena bupatinya saat itu Sumitro Kolopaking Purbonegoro juga merupakan mantan aktivis Indische Vereniging, jadi Soemitro itu seniornya Muhammad Hatta di Belanda sehingga pemikiran dan kebijakannya progresif dan menyuburkan SI di Banjarnegara" jelas Tsabit.
Sementara itu sejarawan lokal Banjarnegara Heni Purwono menambahkan, Banjarnegara menjadi tempat yang istimewa bagi SI karena di tahun 1934 Cokroaminoto menghadiri Kongres SI yang ternyata kehadiran terakhirnya karena setelah itu beliau wafat.
"Di kongres 1934 lahirlah Reglement Umat Islam, yang merupakan panduan hidup bagi umat Islam. Sebuah karya pemikiran yang monumental saya kira, selain karya buku Sosialisme Islam yang lahir dari pemikiran Cokroaminoto," tambah Heni.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.