Berita Jateng
Orang Tua Wajib Awasi, Banyak Remaja Diam-diam Jadi PSK Online Tanpa Ketahuan
Maraknya prostistusi online ditanggapi oleh Prof Dr Rini Sugiarti, pakar psikologi Universitas Semarang (USM).
Penulis: budi susanto | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS- Maraknya prostistusi online ditanggapi oleh Prof Dr Rini Sugiarti, pakar psikologi Universitas Semarang (USM).
Ia mengatakan, prostistusi sudah ada ratusan tahun silam, namun praktiknya berubah-ubah.
Menurutnya prostistusi online marak karena dipicu kemajuan teknologi.
Di mana kemudahan ditawarkan melalui aplikasi online yang kini bisa diakses oleh berbagai kalangan.
“Jika dulu pelanggan dan penjual jasa bertemu secara langsung, kini berubah seiring kemajuan zaman,” ucapnya melali sambungan telpon, Senin (2/9/2023).
Baca juga: Tak Didampingi Anies Baswedan, Cak Imin Sowan Kiai di Pantura Demak dan Kudus Minta Restu ke Pilpres
Meski demikian, ia menerangkan, polanya hampir sama dengan praktik prostitusi offline.
Yang menjadi pembeda adalah saluran atau media yang digunakan untuk menjual jasa prostitusi.
“Teknologi digunakan untuk melakukan transaksi. Setelah terjadi kesepakan masih akan melakukan pertemuan secara langsung antara penjual jasa prostitusi dan pembeli,” katanya.
Prof Rini berujar, kemudahan dan kemajuan teknologi memiliki dampak positif dan negatif.
Dalam hal tersebut, prostitusi online menjadi bukti adanya dampak negatif pamanfaatan teknologi.
Dampak negatif tersebut juga akan berimbas pada psikologi masyarakat.
“Meski sudah ada UU Pornografi dan pasal yang mengatur mengenai hal tersebut, tapi praktik prostitusi melalui saluran online lumayan susah dihilangkan. Lantaran ada penjual dan pembeli yang selalu mencari celah,” ucapnya.
Penjual jasa prostitusi juga mulai memanfaatkan berbagai aplikasi dan Website online sebagai saluran menjajakan jasa.
Kondisi tersebut membuat pembeli jasa dengan mudah mencari penjual jasa prostitusi.
Baca juga: Sabu 1 Kg Berhasil Dibawa Terbang Warga Aceh dari Jakarta ke Solo, Dikemas dalam Bentuk Teh Cina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.