Berita Jateng

Rekam Jejak Tersangka Pembunuhan Istri di Dumai, Bos Ketan Grobogan yang Jadi DPO Petani

Kasus dugaan penipuan ini sebenarnya telah dilaporkan ke Polres Grobogan. Namun hingga saat ini, kata dia,penanganan kasus itu belum menunjukkan hasil

Editor: khoirul muzaki
Ist
Penangkapan tersangka pembunuhan di Kota Dumai oleh polisi (foto blur). 


Para petani berbondong-bondong menanam padi ketan karena lebih menjanjikan. 


Petani yang menjadi mitra bukan hanya dari Desa Latak, namun juga desa-desa sekitarnya, misal Desa Putatnganten Kecamatan Karangrayung. 

 

Pada panen perdana, padi ketan petani benar-benar dibeli dan dibayar oleh ST dan timnya. 


Karenanya, petani tertarik untuk menanam kembali bibit ketan di musim tanam berikutnya. 

Baca juga: Kronologi Delapan Truk di Pabrik White Coffe Semarang Terbakar, Polisi Lakukan Penyelidikan


Pada periode panen kedua, padi ketan petani kembali terbayar. Namun sayangnya, hasil panen petani saat itu tidak bagus alias banyak yang mengalami gagal panen.


Banyak petani merugi karena kegagalan panen. 


Para petani tak patah arang. Mereka kembali menanam ketan dengan harapan hasil panen bagus untuk menutup kerugian sebelumnya. 


Di periode tanam ketiga ini, padi ketan yang ditanam petani cukup menggembirakan. Dari hasil panen melimpah itu, ada harapan mereka untung atau setidaknya bisa menutup kerugian akibat gagal panen musim lalu. 


Namun harapan itu pupus. Setelah padi dipotong dan dibawa tengkulak, petani tak dibayar.  Petani sudah berkali-kali menanyakan hak mereka, namun hasilnya nihil. 


"Kerugian satu petani bisa puluhan juta. Padahal itu banyak petani dari beberapa desa, " katanya


Alih-alih membayar,  ST justru meninggalkan rumah dan tak lagi kembali. Ia membawa serta anak-anaknya.  Warga kehilangan jejak keberadaan pria itu.  


Harapan mendapatkan hasil penjualan padi ketan yang belum dibayar semakin menipis. 


KT tak ikut pergi suaminya. Ia di rumah, namun tak bisa memberikan solusi kepada para petani yang bermitra. 


Karena terus didesak warga, KT akhirnya ikut pergi meninggalkan rumah sekitar sebulan kemudian. Sebelum pergi, ia mengemasi perabotan rumah untuk dibawa entah kemana. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved