Berita Jateng
Petani di Tegal Ini Nekat Tanam Padi Saat Sawah Kering, Ambil Risiko Demi Nafkah
Dampaknya para petani harus menunggu lebih lama datangnya musim hujan untuk mulai menanam padi.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL- Petani di Kota Tegal memilih menganggurkan sementara sawahnya dalam menghadapi musim kemarau dan fenomena El Nino yang diprediksi berlangsung hingga akhir 2023 dan awal 2024.
Kota Tegal sendiri memiliki 267 hektare lahan sawah yang dilindungi (LSD) dengan jumlah petani sekira 500 orang.
Pantauan tribunjateng.com, beberapa sawah dibiarkan mengering seperti di lahan persawahan Kelurahan Kaligangsa atau dekat Polder Bayeman.
Sawah-sawah itu rata-rata sudah melewati masa panen, pada Agustus 2023, kemarin.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal, Sirat Mardanus mengatakan, musim kemarau dan fenomena El Nino ini cukup berdampak terhadap saktor pertanian.
Baca juga: Perempuan Cilacap Buang Bayi Hasil Hubungan Terlarang dengan Pria Lain, Ditinggal Suami Jadi TKI
Terlebih adanya fenomena El Nino membuat prediksi musim kemarau jauh lebih lama dari biasanya, hingga akhir tahun.
Dampaknya para petani harus menunggu lebih lama datangnya musim hujan untuk mulai menanam padi.
"Mereka petani menunggu periode berikutnya setelah ada hujan. Biasanya periode tanamnya Oktober- Maret, sekarang mundur mengikuti prediksi musim hujan," kata Sirat didampingi Kabid Pertanian dan Peternakan, Liza Atikah kepada tribunjateng.com, Kamis (7/9/2023).
Meski begitu, Sirat bersyukur, masa panen periode tanam April- September pada Agustus 2023 kemarin, hasilnya memuaskan.
Tingkat produktivitasnya tinggi dari biasanya berkat penggunaan pupuk organik biosaka.
Biasanya per hektare menghasilkan 60 kuintal, kemarin meningkat menjadi sebanyak 68 kuintal.
"Jadi itu upaya kami untuk mempersiapkan masa tanam, kami edukasikan pembuatan pupuk biosaka. Supaya lahan sawah di Kota Tegal yang tidak luas ini, tetap subur dan produktivitasnya meningkat," ungkapnya.
Sirat mengimbau, para petani bisa memanfaatkan lahan sawahnya untuk menanam tanaman lain.
Sehingga tidak hanya menunggu datangnya musim hujan.
"Sepanjang lahan pertaniannya masih bisa ditanam, bisa diupayakan. Jadi tidak hanya menunggu musim hujan, apapun yang bisa ditanam silahkan," pesannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.