Berita Banyumas
Atlet Panjang Tebing Nekat Memanjat Kubah Masjid di Banyumas, Alasannya Bikin Terenyuh
Sukirman (42), warga Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, tergerak hati membersihkan kubah masjid yang kotor.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
Satu kubah bisa dikerjakan tiga hari, dengan dua tiga orang.
Selain jalan mencari pahala, membersihkan kubah masjid juga menjadi media 'memanaskan' kembali skillnya dalam panjat tebing.
Alat yang dibawa seperti kalau mau panjat tebing ada banyak juga.
Tidak hanya itu peralatan tambahan seperti selang, sanyo, dan juga karpet ukuran 20 × 20 cm, menjadi peralatan dalam membersihkan kubah.
Kubah itu kebanyakan warnanya putih, jadi mudah kotor dan berlumut karena hujan dan kepanasan.
Idealnya itu dibersihkan minimal satu tahun sekali.
Kebanyakan pengelola masjid hanya membersihkan bagian dalam masjid saja.
Untuk bagian luar seperti kubah, jarang sekali ada yang membersihkan.
Karena keterbatasan alat dan personel yang punya skill memadai jadi jarang yang memberikan kubah masjid.
Karena memang harus betul-betul profesional.
Sejauh ini, ia selalu berinisiatif membersihkan kubah masjid.
Jauh dalam lubuk hatinya, ia ingin agar nantinya pengelola masjid bisa meminta jasanya membersihkan kubah masjid.
Baca juga: Pastikan Kualitas, AHM Buka Layanan Pengecekan untuk Rangka eSAF
Mimpinya adalah bisa membersihkan kubah Masjid Istiqlal.
Di Jakarta, meski, ia akui level masjid tersebut pasti sudah punya tenaga profesional sendiri.
"Tapi jika ada kesempatan langsung saya kerjakan," imbuhnya.
Tidak hanya masjid, tempat ibadah lainnya ia dengan senang hati untuk membantu membersihkan.
Entah genteng atau pun sudut-sudut yang sulit dijangkau.
Bagi yang ingin tempat ibadahnya dibersihkan atapnya bisa hubungi nomornya di +62 895-4117-74606, gratis. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.