Pilpres 2024

Saat Ritual Buang Sial, Nelayan Pati Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden: Larung Sesaji di Laut

Sekelompok nelayan tradisional di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

ist
Nelayan saat menggelar kegiatan Larung Sukerto atau disebut ritual 'buang sial' di Laut Jawa, Jumat (1/9/2023). Pada momen ini, sekelompok nelayan tradisional di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Sekelompok nelayan tradisional di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Dukungan itu disampaikan para nelayan saat menggelar kegiatan Larung Sukerto atau disebut ritual 'buang sial' di Laut Jawa, Jumat (1/9/2023). 

Dalam ritual ini, mereka menaiki perahu dari TPI Puncel menelusuri Sungai Silugonggo sampai ke muara di Luat Jawa.

Di sana mereka melarung sejumlah sesaji.

Baca juga: Sedihnya Sri Retno Warga Klaten yang Bakal Ditinggal Ganjar: Padahal Ingin Tetap Dipimpin Bapak

Nelayan saat menggelar kegiatan Larung Sukerto atau disebut ritual 'buang sial' di Laut Jawa, Jumat (1/9/2023). Pada momen ini, sekelompok nelayan tradisional di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Nelayan saat menggelar kegiatan Larung Sukerto atau disebut ritual 'buang sial' di Laut Jawa, Jumat (1/9/2023). Pada momen ini, sekelompok nelayan tradisional di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. (ist)

Sebelum melarung sesaji, mereka mengelar doa bersama di depan musala desa setempat. 

Nasi berkat berikut lauk-pauk diletakkan di tengah-tengah ratusan nelayan

Masyarakat nelayan setempat, baik laki-laki maupun perempuan, berdoa agar tangkapan ikan mereka melimpah. 

Ratusan nelayan berdoa semoga Ganjar Pranowo bisa memimpin Indonesia pada 2024 mendatang.

Nelayan ingin Ganjar jadi Presiden Indonesia.

Baca juga: Siapkan Kejutan daripada Perpisahan dengan Ganjar yang Purna Tugas, Gibran: Ben Dino Isih Ketemu

”Beberapa waktu lalu wilayah kami diterpa angin kencang.

Saat ini alhamdulillah sudah mereda.

Kami melakukan larung sesaji untuk membuang sial, sehingga ombak-ombak kemarin bisa hilang dan nelayan kami bisa melaut dengan tenang,” ujar Koordinator Nelayan Tradisional Pati, Umbar.

Usai didoakan, sesaji itu kemudian dinaikkan ke beberapa perahu nelayan untuk dilarung ke laut. 

Baca juga: Ganjar Ikut Sebar Apem Yaa Qowiyyu di Klaten, Ribuan Orang Padati Kompleks Makam Kiai Ageng Gribig

Sesaji tersebut antara lain berisi nasi, ayam kampung, kelapa muda, buah pisang, empat macam bubur, hingga rokok. 

Mereka menyebut prosesi itu sebagai Larung Sukerto. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved