Berita Semarang

Pengrajin Keris Hajar Istri hingga Tewas di Semarang Ditangkap, Ketua RT Ungkap Sosoknya Problematik

Satreskrim Polrestabes Semarang menangkap Yuda Bagus Zakharia, suami yang menghajar istri hingga tewas, Senin (28/8/2023).

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
PEXELS/Kindel Media
Ilustrasi pelaku kejahatan ditangkap. Satreskrim Polrestabes Semarang menangkap pengrajin keris yang diduga menganiaya istri hingga tewas, Senin (28/8/2023). 

Imbasnya, sang istri, Arisa Ariani, menjadi sasaran.

Dia dianiaya hingga babak belur. Saat ditemukan polisi, Arisa mengalami lebam dan luka sayatan di sekujur tubuh.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Yuda ternyata sudah berulang kali terjadi.

"Ya, setahu saya, terakhir pada malam 17 Agustusan (16 Agustus), tersangka menganiaya korban. Namun, korban tidak mau (buat) laporan," beber Novri.

Novri sebenarnya sudah mendorong Arisa membuat laporan ke polisi bilamana benar-benar mengalami KDRT.

Namun, korban enggan melapor karena takut terhadap ancaman korban.

"Mereka sering ribut, sudah saya minta laporan KDRT ke polisi, korban tidak mau lapor. Misal tidak ada laporan dari korban, saya tidak berani (melapor ke polisi)," tuturnya.

Pada dini hari, tragedi pembunuhan tersebut, tersangka sempat memberitahukan ke orangtuanya bahwa sang istri pingsan.

Kejadian tersebut memang berada di rumah orangtua tersangka.

Selepas diperiksa, ternyata, Arisa telah meninggal dunia.

Baca juga: Puji Penampilan 2 Pemainnya di Final Piala AFF U-23 2023, Bos PSIS Semarang: Kalian Makin Matang

Pihak keluarga lantas melapor ke Ambulance Hebat selepas itu diteruskan ke polisi.

"Kejadian itu sempat saya cek di CCTV tampak tersangka keluar rumah jam 03.18 WIB dengan jalan kaki," paparnya.

Kasus ini tak hanya ditangani polisi tetapi juga mengundang perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Pemkot melakukan pendampingan kepada kedua anak korban yang masih kecil.

Petugas Pemkot Semarang pun menyayangkan tak adanya bantuan dari orang terdekat maupun tetangga saat KDRT terjadi.

Diketahui, saat cekcok terjadi, orangtua dan tetangga korban mendengar tetapi mereka tak mau melerai dengan alasan takut.

Kejadian inilah yang akhirnya membuat korban tewas di tangan suami. (*)

Baca juga: Hampir 11 Ribu Balita di Pati Terkena ISPA, Kenali Gejala ISPA yang Harus Diwaspadai

Baca juga: Sambil Teriak Minta Keadilan, Ibu-ibu di Deliserdang Lempar Sandal dan Air ke Presiden Jokowi

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved