Berita Jateng
Harga Beras di Semarang Melambung, Pedagang : Naiknya Ora Umum
Kenaikan harga beras beberapa hari ini membuat pedagang dan pembeli di Kota Semarang kaget.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kenaikan harga beras beberapa hari ini membuat pedagang dan pembeli di Kota Semarang kaget.
Sebelumnya, harga sempat stabil meski dinilai masih cukup tinggi. Namun harga tersebut kembali melonjak.
Hal itu di antaranya diakui Sukardi, pedagang di Pasar Karangayu Semarang. Menurut Sukardi, harga beras medium kini menembus Rp 13.500/Kg. Itu adalah harga yang menurutnya paling rendah.
Sebelumnya, harga beras di tingkatan tersebut berkisar Rp 12.000/Kg. Adapun tahun lalu sebelum ada kenaikan, harga masih di kisaran Rp 10.000/Kg.
"Harga beras naik tiga hari ini. Naiknya ora umum 'tidak seperti biasanya', paling murah sekarang Rp 13.500 - Rp 14.000/Kg. Harganya ngageti 'membuat kaget, karena itu awalnya Rp 12.000/Kg," kata Kardi kepada Tribun Jateng, Minggu (27/8/2023).
Baca juga: Pusing Banjir Rob Terus, Warga Pesisir Demak akan Dibuatkan Rumah Apung
Menurut Kardi lebih lanjut, kenaikan harga beras ini terjadi seiring dengan musim kemarau. Ia menyebut, beberapa pemasok beras ke tokonya beralasan demikian dan memberlakukan kenaikan yang jumlahnya hampir sama.
"Saya dapat pasokan dari Demak dan Klaten, semua hampir sama kenaikannya," ujar Kardi.
Adanya kenaikan harga beras ini, Kardi menyebut membuat para pembeli protes. Sebab, kata dia, banyak pembeli di tokonya adalah kelas menengah ke bawah yang mencari beras medium. Sedangkan beras medium justru melambung.
"Kebutuhan perhari di toko saya untuk beras medium sekitar dua karung dan untuk premium satu karung. Konsumen terutama yang beli beras harga paling rendah ini mbengok 'protes'. Naiknya luar biasa," ungkapnya.
Kenaikan harga beras ini sebelumny juga diakui pedagang di Pasar bulu Semarang. Siti menyebutkan, harga beras kembali naik sejak dua Minggu lalu. "Naiknya bertahap," kata Siti.
Di tengah adanya kenaikan sejumlah bahan pokok tersebut, Siti menyebutkan beberapa komoditas lain mengalami penurunan harga seperti telur, bawang merah, dan bawang putih.
Sementara itu, Bulog Cabang Semarang memastikan stok beras di Kota Semarang dalam kondisi aman. Sebelumnya, pada pekan pertama Agustus lalu Pemimpin Bulog cabang semarang Rendy Ardiansyah menyebutkan, stok yang dikuasai Perum Bulog Kantor Cabang Semarang sebanyak 15.225 ton. Adapun total itu tersebar di 8 Komplek Pergudangan, dan akan terus bertambah seiring tetap melakukan penyerapan Beras DN (Dalam Negeri).
Baca juga: 37 Pemuda Banjarnegara Ikuti Seleksi Pemain Persik Kediri, Buru Pemilik Bakat Alami dari Desa
"Dengan stok yang dikuasai tersebut maka diperkirakan akan mencukupi terhadap kebutuhan masyarakat sampai dengan akhir tahun, baik untuk kebutuhan kegiatan stabilisasi harga beras di Pasaran melalui Program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) maupun kegiatan penjualan komersial," kata Rendy.
Ia menjelaskan, untuk kebutuhan beras harian di Kota Semarang, jika dilihat dari rata-rata penyaluran beras ada dikisaran 100-150 ton beras. Rata-rata harian itu untuk kegiatan SPHP maupun penjualan komersil yang rutin didistribusikan ke pengecer baik melalui RPK (Rumah Pangan Kita), Pasar Tradisional, Ritel Modern, Penjualan Online dan saluran penjualan lainnya.
"Perlu diketahui juga bahwa Perum Bulog KC Semarang selalu berpartisipasi dalam kegiatan Pasar Murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Program Pak Rahman," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.