Berita Semarang

Di Tengah Persaingan, Komunitas Ojol Semarang Kompak Berbagi Rezeki: Cerminan Gotong Royong

Pegiat sosial kemasyarakatan, HM Dipa Yustia Pasa, apresiasi komunitas ojek online (Ojol) di Semarang, yang tetap gotong royong dan berbagi rezeki

Penulis: faisal affan | Editor: yayan isro roziki
Istimewa
Pegiat sosial kemasyarakatan, HM Dipa Yustia Pasa, saat berdiskusi dengan komunitas ojol di Kota Semarang, Sabtu (29/7/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pegiat sosial kemasyarakatan, HM Dipa Yustia Pasa, mengapresiasi komunitas ojek online (Ojol) di Kota Semarang.

Pasalnya, komunitas berbasis profesi ini ia nilai mampu melestarikan budaya gotong-royong di era modern ini.

"Komunitas ojol di Semarang ini harus kita apresiasi bukan hanya karena memberikan jasa pelayanan antar orang maupun barang," kata Mas Dipa panggilannya, Sabtu (29/7/2023).

Menurutnya, kecenderungan individualis biasanya menjadi ciri khas dalam budaya modern atau budaya kerja.

Namun komunitas ojol mampu membuktikan kekuatan sosial dalam komunitas profesi jasa tersebut.

"Biasanya orang hanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tapi ojol nampaknya punya tradisi berbeda."

"Ikatan antar pengemudi bisa seperti keluarga, ada nuansa gotong-royong, saling membantu ketika kesusahan," ujar Mas Dipa.

Ia menegaskan jika tak banyak orang yang bisa saling peduli terlebih dalam hal pekerjaan.

"Mereka ini satu sama lain saling peduli, tidak banyak yang saling serobot rezeki, bahkan nyaris tidak ada rebutan obyekan, ketika ngumpul tidak semuanya menjalankan aplikasi, ada yang mengalah agar lainnya bisa dapat order," ungkapnya.

Padahal, lanjutnya, pada umumnya orang berlomba-lomba mencari uang tanpa sempat memperhatikan yang lain.

"Biasanya kan yang penting dapat uang dulu, urusan berbagi itu nanti bisa sedekah."

"Nah ojol ini tidak begitu, sedekah pribadi itu urusan pribadi, sesama ojol juga bisa sedekah, yaitu sedekah order dengan sengaja mengalah, mematikan aplikasi," paparnya.

Di sisi lain, sekretaris Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazis-NU) Kota Semarang ini juga mengapresiasi peran ojol dalam membantu perputaran ekonomi.

"Memang benar ojol itu dibayar untuk jasa mengantarkan orang, atau barang pesanan, dan di sisi itulah ojol itu ikut membantu perputaran ekonomi masyarakat," ucap Bacaleg Jawa Tengah dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan 1 ini.

Oleh karena itu, aktivis yang pernah menjadi ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Ngaliyan ini mengajak masyarakat untuk mencontoh pola kebaikan komunitas Ojol.

"Kami berharap kepada semuanya, khususnya warga kota Semarang untuk meneladani hal-hal yang dirasa baik dari komunitas ojol," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved