Berita Batang
Satu SD Negeri di Batang Tak Mendapat Murid, Disdikbud Belum Berencana Menutup Sekolah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang mencatat, ada satu SD yang tidak mendapat murid hingga hari terakhir pendaftaran.
Penulis: dina indriani | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang mencatat, ada satu SD yang tidak mendapat murid hingga hari terakhir pendaftaran.
Disdikbud Batang pun akan mengevaluasi kondisi ini namun tak serta merta melakukan penutupan sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kabupaten Batang Bambang Suryantoro mengatakan, sekolah yang sama sekali tak mendapat murid adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kranggan 01 Tersono.
Baca juga: Buruan Daftar! Pemkab Batang Sediakan Beasiswa Rp600 Juta bagi Pelajar SMA/SMK dan Mahasiswa
Selain itu, ada juga SD Negeri Sijono Warungasem yang hanya mendapat tiga murid.
"Kami tidak ada istilah kekurangan (murid), mungkin di bawah rombel (rombongan belajar). Rombel kami harusnya 30 anak."
"Setahu saya, ada yang enam, lima, dua, bahkan tahun kemarin ada yang satu (murid), itu saja."
"Yang cukup terlihat yaitu SD Kranggan, tidak ada siswa, lalu SDN Sijono hanya tiga siswa," tutur Bambang, Kamis (20/7/2023).
Bambang menyebut, dari 452 SD yang ada di Batang, 254 di antaranya tidak memenuhi kuota rombongan belajar (rombel) atau di bawah 30 anak per kelasnya.
Menurutnya, tren sekolah tidak memenuhi rombel dimulai 2010. Namun, sejak 2016 hingga sekarang, tren itu cukup signifikan.
Baca juga: Anak-anak Pesisir Batang Belajar di Dalam Kapal yang Disulap Jadi Perpustakaan
Bambang menyampaikan, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi semakin menurunnya jumlah anak usia sekolah di daerah itu, mulai dari lokasi sekolah, keberhasilan program KB, juga persaingan antarsekolah.
"Keberhasilan program KB menjadi faktor juga, artinya, memang di daerah itu jumlah anak usia sekolah menurun."
"Lalu, letak lokasi sekolah yang jauh dari permukiman desa setempat juga memengaruhi," terangnya.
Terkait hal ini, Bambang mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya, di antaranya penggabungan dua sekolah di area yang sama, juga memprogramkan peningkatan mutu dan mendekatkan sekolah ke kawasan permukiman.
"Tapi, bagi sekolah yang menjadi satu-satunya di sebuah desa, tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan mutunya agar lebih bisa bersaing," ujarnya. (*)
Baca juga: Bawa Celurit, 16 Remaja asal Cilacap Ditangkap di Wangon Banyumas. Diduga Hendak Tawuran
Baca juga: Ribuan Amunisi Temuan di Cilacap Buatan Amerika, Diduga Diangkut Kapal Induk Pertama AS USS Langley
Naga Ditunggangi Ratu Jadi Magnet Karnaval di Banaran Batang, Langsung Banjir Pesanan Sewa |
![]() |
---|
3.000 Honorer di Batang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu, Berstatus sebagai ASN meski Gaji Tak Penuh |
![]() |
---|
Belum Ada Tersangka, Ibu 2 Bocah Tenggelam di Pantai Sigandu Batang Masih Jalani Observasi Kejiwaan |
![]() |
---|
Tak Perlu Lagi ke Stasiun Pekalongan, Warga Kini Bisa Naik KA Argo Muria dari Stasiun Batang |
![]() |
---|
Mayat Pemuda Ditemukan Membusuk di Sumur Pasar Wonotunggal Batang, Korban Cemburu Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.