Berita Jateng

Penampakan Gamelan Berusia 162 Tahun di Kelenteng Tegal, Bukti Akulturasi Budaya Jawa China

Yayasan Tri Dharma Tegal mementaskan gamelan pusaka berusia ratusan tahun di Halaman Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal,

Ist
Pagelaran Gamelan Pusaka Kyai Naga Mulya di Halaman Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal, Selasa (11/7/2023) malam. 


Harapannya untuk menghilangkan kesialan, halangan, serta untuk memberikan keberkahan bagi umat," ujarnya.

 

Sejarah Gamelan Kyai Naga Mulya 


Rohaniwan, Chen Li Wei mengatakan, Gamelan Kyai Naga Mulya merupakan pusaka yang dimiliki kelenteng, sejak 1861.  

 

Saat itu, warga keturunan Tionghoa di Tegal sangat menyenangi kebudayaan Jawa.  


Gamelan tersebut dipesan kepada seorang empu di Purworejo.  


"Zaman dulu hampir tiap minggu saat ada waktu senggang, pengurus kelenteng selalu menabuh gamelan. Mereka mengadakan pagelaran," jelasnya.

Baca juga: Kisah Napiter Darwin Husain Ikrar Setia NKRI di Lapas Tegal, Kenal Jaringan Teroris di Penjara


Menurut Chen Li Wei, gamelan pusaka tersebut memiliki tiga perpaduan budaya, yaitu Jawa, Tiongkok, dan Belanda.  


Ada ornamen bersifat chinese, berupa naga Tiongkok.  


Lalu ada ukiran mahkota yang identik dengan Belanda.  


"Jadi tidak full Jawa saja, tetapi ada akulturasi dengan kebudayaan Tiongkok dan Belanda," ungkapnya. (fba)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved