Berita Jateng
Penampakan Gamelan Berusia 162 Tahun di Kelenteng Tegal, Bukti Akulturasi Budaya Jawa China
Yayasan Tri Dharma Tegal mementaskan gamelan pusaka berusia ratusan tahun di Halaman Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal,
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: khoirul muzaki
Harapannya untuk menghilangkan kesialan, halangan, serta untuk memberikan keberkahan bagi umat," ujarnya.
Sejarah Gamelan Kyai Naga Mulya
Rohaniwan, Chen Li Wei mengatakan, Gamelan Kyai Naga Mulya merupakan pusaka yang dimiliki kelenteng, sejak 1861.
Saat itu, warga keturunan Tionghoa di Tegal sangat menyenangi kebudayaan Jawa.
Gamelan tersebut dipesan kepada seorang empu di Purworejo.
"Zaman dulu hampir tiap minggu saat ada waktu senggang, pengurus kelenteng selalu menabuh gamelan. Mereka mengadakan pagelaran," jelasnya.
Baca juga: Kisah Napiter Darwin Husain Ikrar Setia NKRI di Lapas Tegal, Kenal Jaringan Teroris di Penjara
Menurut Chen Li Wei, gamelan pusaka tersebut memiliki tiga perpaduan budaya, yaitu Jawa, Tiongkok, dan Belanda.
Ada ornamen bersifat chinese, berupa naga Tiongkok.
Lalu ada ukiran mahkota yang identik dengan Belanda.
"Jadi tidak full Jawa saja, tetapi ada akulturasi dengan kebudayaan Tiongkok dan Belanda," ungkapnya. (fba)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.