Berita Semarang

Pelaku Mutilasi di Tembalang Semarang Ungkap Peran Pedagang Angkringan: Dicurhati, Diajak Foya-foya

Nasib Imam, pedagang angkringan dekat lokasi pembunuhan mayat dimutilasi dan dicor di Tembalang, Kota Semarang, diujung tanduk.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menunjukkan barang bukti dan Muhammad Husen, tersangka kasus pembunuhan mutilasi dan mayat dicor di Tembalang dalam konferensi pers di mapolrestabes setempat, Rabu (10/5/2023). Selain Husen, polisi mendalami peran pedagang angkringan yang diungkap Husen mendengar pengakuannya setelah pembunuhan terjadi. 

Lokasi korban dicor ditumpuk barang lain, semisal bantal, supaya tidak kelihatan.

"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam, hanya diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," papar Husen.

Husen kemudian mengambil sejumlah barang bukti, di antaranya karpet penuh darah, tas, dompet, dan uang Rp7 juta milik korban.

Karpet, tas, dan dompet dibuang Husen.

"Uang saya ambil untuk senang-senang. Pedagang angkringan, Imam, saya ajak," katanya.

Alasan Membunuh

Husen mengungkapkan, alasan membunuh lantaran sakit hati sering dimaki dan dipukuli korban.

Menurut Husen, dia dipukul korban saat salah terkait pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan mesin galon.

"Ya, namanya kerja baru satu bulan kan ada kesalahan kecil tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya.

Baca juga: Sadis! Hasil Autopsi, Bos Depot Air Isi Ulang di Tembalang Semarang Dimutilasi saat Masih Hidup

Husen mengaku dipukul korban menggunakan tangan kosong di bagian mata, pelipis, dan dada.

Pemukulan itu mulai dilakukan dua pekan setelah dia bekerja di tempat tersebut.

"Alasan itu saya bunuh. Rencana membunuh dari hari Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.

Husen baru satu bulan bekerja di tempat tersebut, tepatnya awal bulan Ramadan lalu.

Sebelumnya, dia bekerja di warung bubur kacang hijau atau burjo. Saat itulah dia mulai mengenal korban yang sering menyuplai galon dan gas.

"Saya keluar kerjaan warmindo lalu masuk ke usaha korban. Namun, saya kecewa, orang yang saya kira baik ternyata seperti itu," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved