OTT KPK DJKA Semarang
Wawancara Eksklusif Putu Sumarjaya Sebelum OTT KPK: Rel Ganda KA Prupuk-Tegal dan Maos-Cilacap
Berikut wawancara eksklusif TribunBanyumas.com bersama Kepala Balai Teknik Perkeretapian Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya sebelum terjaring OTT KPK.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pejabat Direktorat Jendera Perkeretapian Kementerian Perhubungan, Putu Sumarjaya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi di Semarang.
Putu Sumarjaya kemudian dijadikan tersangka bersama 9 orang lainnya karena terlibat korupsi dan suap sejumlah proyek kereta api.
Putu Sumarjaya menjabat Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah yang kantornya ada di Semarang.
TribunBanyumas.com sempat melakukan wawancara eksklusif dengan Putu Sumarjaya sebelum yang bersangkutan terjaring OTT KPK di Semarang dan dijadikan tersangka.
Baca juga: KPK Ungkap 4 Proyek Terjadi Suap di Ditjen Perkeretaapian, Termasuk Rel Ganda Solo. Ada 10 Tersangka
Putu Sumarjaya mengungkapkan ada sejumlah proyek pengembangan jalur kereta api di Jawa Tengah yang digarap pada tahun 2023 ini.
Ia mengungkapkan, pihaknya tengah fokus pengembangan jalur rel kereta api terutama untuk angkutan barang.
Menurutnya, angkutan barang lebih menguntungkan, karena komersil.
Pengembangan rel jalur kereta api yang untuk barang rencananya dibangun jalur menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Saat ini, jalur kereta api belum sampai langsung ke pelabuhan.
Baca juga: OTT Pejabat Ditjen Perkeretaapian Jateng, KPK Amankan 25 Orang bersama Uang Rupiah dan Dollar AS
"Kalau sudah ada rel langsung ke pelebuhan itu pengusaha tidak perlu double handling, langusng ke pelabuhan.
Tentunya, harus ada peningkatan tonase agar kereta angkutan barang juga safety," kata Putu kepada TribunBanyumas.com saat berbincang di satu rumah makan di Kota Semarang.
Selain itu, untuk kelancaran kereta barang, terutama pengangkut BBM atau kereta tangki, pihaknya menyiapkan rencana pembangunan.
Di antaranya yakni peningkatan perlintasan kereta api Maos-Cilacap yang langsung terhubung dengan Pelabuhan Cilacap.
Baca juga: Pernyataan Kemenhub Terkait OTT KPK Pejabat Ditjen Perkeretaapian di Wilayah Jateng
"Maos Cilacap saat ini masih rel lama atau kami menyebutnya 34, artinya kereta tangki mengangkut muatan dengan tonase terbatas.
Dengan rel lama ini, kereta tangki tidak bisa cepat, tonase terbatas atau kapasitas kecil, kami akan tingkatkan," paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.