Ganjar Pranowo

Bertekad Perangi Terorisme, Jateng di Bawah Kepemimpinan Ganjar Raih Penghargaan dari BNPT RI

Komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menanggulangi terorisme mendapat apresiasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI.

Editor: Pujiono JS
IST
Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar meraih penghargaan sebagai daerah yang berkomitmen menerapkan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme (RAN PE) dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI. Penghargaan yang diserahkan Ketua Sekretariat Bersama RAN PE Komjen Polisi Boy Rafli Amar itu, diterima awal Maret 2023 di Jakarta. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menanggulangi terorisme mendapat apresiasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI.

Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar meraih penghargaan sebagai daerah yang berkomitmen menerapkan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme (RAN PE).

Predikat itu diperoleh karena Jateng berkomitmen mencegah paham ekstrem dan radikal melalui regulasi, bidang pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi.

jateng penghargaan bnpt 2
Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar meraih penghargaan sebagai daerah yang berkomitmen menerapkan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme (RAN PE) dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI. Penghargaan yang diserahkan Ketua Sekretariat Bersama RAN PE Komjen Polisi Boy Rafli Amar itu, diterima awal Maret 2023 di Jakarta.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng Haerudin mengatakan, komitmen tersebut dibuktikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan meneken Pergub Nomor 35 Tahun 2022 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan Yang Mengarah Pada Terorisme Di Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, peraturan itu merupakan implementasi lanjutan dari Perpres Nomor 7 Tahun 2021.

Haerudin mengatakan, bibit dari sebuah aksi terorisme berawal dari intoleransi.

Di Jateng, indeks toleransi berada pada skor 73,68 persen. Ini berarti, masih ada pihak-pihak yang belum menerapkan toleransi seutuhnya.

“Padahal intoleran itu, embrio dari radikalisme dan terorisme. Yang kemudian yang jadi konsen pak gubernur, ia selalu mengatakan yang namanya radikalisme terorisme itu kita lawan,” jelas Haerudin saat ditemui, Senin (27/3/2023).

Selain regulasi, di Jateng juga terdapat 77 Sekolah Damai yang diinisiasi bersama Wahid Foundation.

Sekolah setingkat SMA/SMK yang telah menjalankan tiga pilar dasar.

Yakni, pilar sistem peringatan pencegahan intolaransi, pilar toleransi dan perdamaian, dan pilar pembentukan kepemimpinan berdasar nilai damai dan inklusif.

“Pak Gubernur kemarin dapat dua penghargaan. Selain inisiator pencegahan ekstremisme, juga mendapatkan penghargaan kerja sama dengan multipihak, dengan Wahid Foundation, Yayasan Percik, Prasasti Perdamaian dan Aman,” ujarnya.

Selain itu, Provinsi Jawa Tengah di bawah komando Ganjar Pranowo, juga aktif menyambangi eksnapi teroris yang telah keluar dari penjara dan membaur dengan masyarakat.

Pemprov Jateng menggandeng BNPT, Densus 88, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), serta Baznas Jateng, juga menggerakkan perekonomian eksnapiter.

Haerudin berharap, dengan terobosan-terobosan ini bisa menurunkan tingkat intoleransi 5-10 persen, agar bisa menepis isu politik identitas dan menurunkan suhu politik jelang Pemilu 2024.

“Kesbangpol dengan tim terpadu menggerakkan teman-teman OPD dan Baznas juga, kita sinergikan kemudian dilatih usaha, dibantu alatnya buat kopi di angkringan jual kopi, agar mereka bisa jadi pemberi zakat,” tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved