Berita Jateng
Kreatif! Warga Pati Bangun Rumah Pohon Ala Tarzan untuk Mengungsi di Tengah Kepungan Banjir
Seorang warga di Pati lebih memilih mengungsi di rumah pohon. Rumah pohon dibangun di tengah kepungan banjir yang melanda selama beberapa pekan ini.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Seorang warga Pati bernama Gunarto (37) warga RT 1 RW 2 Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati dan keluarganya lebih memilih mengungsi di rumah pohon.
Rumah pohon dibangun di depan rumahnya untuk tempat hunian sementara dari kepungan banjir.
Gunarto mengatakan, dia bersama istri dan dua anaknya sudah menempati rumah pohon ini selama dua pekan.
Alasan ia tidak mengungsi di tempat pengungsian yang sudah disediakan, dan lebih memilih membangun rumah pohon lantaran harus memberikan pakan hewan ternak.
Baca juga: Imbas Banjir, Balai Desa Ketanjung Demak Berubah Jadi Tempat Penitipan Motor. 3000 Warga Terdampak

"Saya tidak ke pengungsian karena harus memberi makan ternak ayam dan bebek.
Repot kalau harus mondar-mandir dari pengungsian.
Lagipula tidak ada armada (perahu).
Pakainya pohon pisang," kata dia kepada TribunBanyumas.com, Kamis (9/3/2023).
Gubuk buatan Gunarto terbuat dari bambu dan kayu.
Baca juga: Hindari Jalan Pantura Pati-Rembang! Macet Parah Hingga 20 Km Akibat Perbaikan Jembatan Juwana
Ukurannya sekitar sembilan meter persegi dengan ketinggian sekitar 3 meter dari permukaan tanah.
Di dalam gubuk, terdapat sebuah kasur lantai.
Gubuk ini juga memiliki semacam balkon tempat meletakkan kompor gas dan peralatan memasak.
"Ide untuk membuat tempat ini saya dapat dari pengalaman saya merantau ke Sumatera dulu.
Dulu di sana rumahnya panggung, rumah pohon seperti ini.
Akhirnya saat banjir saya buat ini supaya bisa untuk evakuasi keluarga saya," kata dia.
Untuk diketahui, banjir di Desa Ngastorejo diakibatkan luapan Sungai Silugonggo.
Sekdes Ngastorejo, Parnoto, mengatakan bahwa di desanya ada kurang-lebih 275 rumah yang tergenang banjir.
Di titik-titik tertentu, ketinggian air banjir bahkan mencapai 1 meter.
"Kalau di dalam rumah saya, ketinggian air sekitar 80 sentimeter," kata dia.
Parnoto mengatakan, sebagian warga yang kebanjiran mengungsi ke rumah saudara.
Sementara sebagian lainnya memilih bertahan di rumah masing-masing.
Menurut Parnoto, banjir melanda Desa Ngastorejo sejak Desember 2022 lalu.
Air sempat surut pada akhir Januari, namun hanya sepekan air naik lagi.
Mayoritas warga yang berprofesi sebagai petani gagal panen lantaran persawahan terendam banjir.
Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengunjungi rumah pohon Gunarto, Kamis (9/3/2023) sore.
Setelah melihat dan berbincang dengan Gunarto, Henggar kemudian memberikan bantuan uang tunai.
"Saya datang ke sini mengunjungi Mas Gunarto beserta keluarga dan mencoba memberikan bantuan untuk sedikit meringankan bebannya.
Semoga bantuan ini bisa bermanfaat," ujar dia.
Setelah Henggar berpesan agar mereka berhati-hati dan menjaga keselamatan, Gunarto mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pj Bupati yang bersedia menengok dan memberikan bantuan. (*)
Ricuh Demo di Mapolda Jateng Semarang, Polda Kembali Tangkap 40 Demonstran |
![]() |
---|
Waduh! Susu Kedelai MBG di Ngawen Blora Tidak Layak Konsumsi |
![]() |
---|
Pernah Jadi Pusat Peradaban Islam di Jawa, Kabupaten Ini Masuk Salah Satu Penghasil Beras Terbesar |
![]() |
---|
Respons Ahmad Luthfi usai Fasilitas Kantor Gubernur Jateng Dirusak dan 3 Mobil Dibakar |
![]() |
---|
Aksi Brutal Massa Bakar Fasilitas DPRD Surakarta, Petugas Kewalahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.