Berita Klaten

Kabur dari Rumah karena Takut Disunat, Begini Keseharian Agus 25 Tahun Tinggal di Pasar Kepek Bantul

Setelah kabur dari rumah di Klaten lantaran takut di sunat, Agus tinggal di Pasar Kepek, Bantul, Yogyakarta. Pedagang menceritakan kesehariannya.

Editor: rika irawati
TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Agus Samadi Eko Lelono, tampak dipeluk sang ibu, Amini, saat kepulangannya di Dukuh Kauman, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Rabu (25/1/2023). Agus pergi dari rumah saat kelas 2 SD karena takut disunat dan kini telah berumur 35 tahun. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA - Pedagang Pasar Kepek di Kelurahan Timbulharjo, Kapanewon (Kecamatan) Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, menceritakan keseharian Agus Samadi Eko Lelono, pria asal Klaten yang kabur dari rumah akibat takut di sunat, saat kelas 2 SD

Rukinah (65), pedagang Pasar Kepek, mengatakan, Agus datang ke pasar itu, 25 tahun lalu.

Sejak saat itu, Agus tinggal di pasar dan hidup dari belas kasihan pedagang.

"Oalah, Agus to, setiap hari di sini," kata Rukinah, sembari manata sayuran dan buah di lapak dagangnya di jalan tengah Pasar Kepek, Jumat (27/1/2023) pagi.

Baca juga: Kabur dari Rumah karena Takut Disunat, Warga Klaten Akhirnya Bertemu Keluarga setelah 25 Tahun

Baca juga: Bus Rombongan Peziarah asal Jombang Jatim Terguling di Klaten, Begini Nasib 60 Penumpangnya

Rukinah ingat, saat Agus datang ke pasar itu, hanya memakai kaus dan celana pendek. Saat itu, Agus hanya berada di depan pasar.

Saat itu, Agus kecil hanya mondar-mandir.

"Pun dangu kit wiwit pisanan dugi mriki nganggo kaos putih dan katok abang (sudah lama sejak datang ke sini menggunakan kaos putih dan celana (berwarna) merah," kata dia.

"Pas niku kulo takoni, 'cah ngendi koe le?' Ngakune Wonosari (saat itu saya tanya orang mana kamu nak? Mengaku orang Wonosari)," kata Rukinah.

Setiap hari berada di pasar, banyak orang yang mengasihani Agus.

Setiap hari, ada saja pedagang atau pembeli yang memberi dia uang atau pakaian.

Bocah belasan tahun itu, tidak hanya beraktivitas di sekitar pasar tetapi juga kawasan kampung sekitar.

Namun, saat menjelang sore, dia akan kembali ke pasar untuk tidur.

Sebenarnya, warga, saat itu, sudah sering menanyakan alamat rumah namun Agus tidak pernah menjawab secara pasti, hanya saja dia masih ingat nama orangtua, serta kakaknya.

"Setiap hari di sini, ya aktivitasnya jalan-jalan. Kalau sakit pun pedagang di sini merawatnya. Sudah seperti keluarga," kata Rubinah.

Perempuan yang sudah belasan tahun berdagang di Pasar Kepek ini mengatakan meski Agus tidak banyak membantu aktivitas pedagang namun karena kedekatan dengan para pedagang membuat banyak orang yang memperhatikan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved