Berita Internasional
Pesawat Berpenumpang 72 Orang Jatuh di Nepal, Sedikitnya 32 Orang Tewas
Sedikitnya 32 orang tewas setelah sebuah pesawat yang membawa sekitar 72 orang dari ibukota di Nepal, Kathmandu jatuh di Pokhara pagi ini, menurut beb
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 32 orang tewas setelah sebuah pesawat yang membawa sekitar 72 orang dari ibukota di Nepal, Kathmandu jatuh di Pokhara pagi ini Minggu (15/1/2023), menurut beberapa laporan.
Sebanyak 16 mayat sejauh ini telah ditemukan dari puing-puing pesawat, kata seorang juru bicara Angkatan Darat Nepal.
Ada 68 penumpang dan empat awak di dalam pesawat yang jatuh di antara bandara lama dan baru di kota itu, yang terletak di Nepal barat.
Pesawat ATR 72 bermesin ganda yang dioperasikan oleh Yeti Airlines sedang dalam perjalanan dari ibukota Nepal, Kathmandu.
"10 warga negara asing, termasuk 2 bayi berada di dalam pesawat," kata Sudarshan Bartaula, juru bicara Yeti Airlines.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat di Yunani, WNI yang Jadi Pilot Meninggal Dunia
Baca juga: Gagal Bermanuver, Dua Pesawat Era Perang Dunia II Tabrakan saat Atraksi di Dallas AS
Baca juga: Pesawat Korean Air Tergelincir saat Mendarat di Cebu Filipina, Begini Nasib 173 Penumpang dan Kru
Sementara otoritas bandara menyebutkan ada 53 warga negara Nepal, 5 India, 4 Rusia, Satu Irlandia, 2 Korea, 1 Argentina, dan seorang warga negara Prancis berada di dalam pesawat.
Operasi penyelamatan sulit dilakukan karena api yang berkobar di puing-puing pesawat, kata jurnalis Nepal Dilip Thapa kepada NDTV.
Perdana Menteri Nepal Pushpa Kamal Dahal 'Prachanda' telah mengadakan rapat kabinet darurat.
Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN), pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu pada pukul 10:33 pagi.
Pesawat itu hampir mendarat di bandara Pokhara, ketika jatuh ke jurang sungai di tepi Sungai Seti.
Kecelakaan itu terjadi sekitar 20 menit setelah lepas landas, menunjukkan bahwa pesawat mungkin sedang dalam proses pendaratan. Waktu penerbangan antara kedua kota tersebut adalah 25 menit.
"Kami tidak tahu sekarang apakah ada yang selamat," kata juru bicara maskapai Sudarshan Bartaula kepada kantor berita AFP.
Pesawat itu terbakar saat jatuh, dan petugas penyelamat berusaha memadamkannya, kata seorang pejabat setempat seperti dikutip.
Menteri Penerbangan Sipil Uni Eropa, Jyotiraditya Scindia, turut berbelasungkawa atas hilangnya nyawa dalam kecelakaan pesawat tersebut.
"Hilangnya nyawa dalam kecelakaan pesawat tragis di Nepal sangat disayangkan. Pikiran dan doa saya bersama keluarga korban. Om Shanti," cuitnya di Twitter.
Gara-gara Liput Kasus Covid-19 di Wuhan, Jurnalis Zhang Dipenjara Lagi setelah 3 Bulan Lalu Bebas |
![]() |
---|
Perancis Resmi Akui Negara Palestina di KTT PBB, Amerika Serikat dan Israel Absen |
![]() |
---|
Sambut Umumkan Perancis Akui Negara Palestina, 21 Balai Kota di Perancis Kibarkan Bendera Palestina |
![]() |
---|
Dunia Sedang Berubah, Albania Tunjuk Diella Menteri AI untuk Berantas Korupsi |
![]() |
---|
Abigail Limuria, Penulis Cantik yang Suarakan Kondisi Indonesia ke Media Global Al Jazeera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.