Berita Semarang

Kampung Melayu Jadi Destinasi Wisata di Semarang, Bagian dari Kawasan Semarang Lama

Satu lagi tempat wisata di Kota Semarang berupa kampung tematik. Minggu (15/1/2023), Pemkot Semarang meresmikan tempat wisata Kampung Melayu.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Penampilan rebana dalam kegiatan Kirab Budaya dan Tasyukuran Kampung Melayu di Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Minggu (15/1/2023). Kampung melayu menjadi kawasan wisata tematik yang masuk sebagai kawasan Semarang Lama. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Satu lagi tempat wisata di Kota Semarang berupa kampung tematik. Minggu (15/1/2023), Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meresmikan Kampung Melayu sebagai tempat wisata.

Kampung Melayu terletak di Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Kampung tersebut kini menjadi jujukan wisata yang masuk dalam kawasan Semarang Lama.

Saat tasyakuran, Minggu, ratusan masyarakat berbondong-bondong memadati sepanjang Jalan Layur menyaksikan Kirab Budaya dan Tasyukuran Kampung Wisata Melayu.

Baca juga: 22 Pemain PSIS Semarang Dibawa ke Bogor Jelang Kontra RANS Nusantara FC, Ada 5 Pemain Anyar

Baca juga: Pengrajin Barongsai di Semarang Kebanjiran Order Lagi, Terbanyak Bentuk Kepala Kelinci

Ada berbagai pertunjukan yang bisa disaksikan, di antaranya barongsai, rebana, angklung, dan pertunjukan seni lain. Ada pula stan kuliner di sepanjang Jalan Layur.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus memberikan ucapan selamat dan semangat kepada kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang baru saja dikukuhkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang.

Ita, sapaan akrabnya, mengatakan, Kampung Melayu akan disingkronkan dengan Kota Lama, Kauman, dan Pecinan.

Dia ingin, empat kawasan tersebut menjadi satu kesatuan, yakni Semarang Lama. Ita ingin ada event atau acara yang mengolaborasikan empat kawasan tersebut.

"Ada Festival Kota Lama, Pecinan ada Tahun Baru Imlek, dugderan di Alun-Alun Semarang. Ini merupakan sejarah kawasan sehingga perlu ada satu acara yang menyangkut empat kawasan ini," sebut Ita.

Saat ini, infrastruktur jalan, drainase, dan trotoar sudah ditata oleh Kementerian PUPR.

Dinas Tata Ruang (Distaru) juga sudah membangun tetenger di Jalan Layur, sebagai tanda memasuki Kampung Melayu.

Ita membeberkan, rencananya, Pemerintah Kota Semarang akan memoles Kampung Melayu lebih cantik lagi.

"Ini sudah ada tetengernya. Nanti ada tambahan-tambahan lagi untuk foodcourt. Ini ada jembatan yang menghubungkan dengan kawasan Kota Lama sehingga jadi satu kesatuan," tambahnya.

Baca juga: LPSK Beri Perlindungan Keluarga Pegawai Bapenda Semarang Iwan Budi, Kasus Pembunuhan Masih Gelap

Baca juga: Pemberangkatan Haji 2023 Tak Dibatasi Umur, Kemenag Kota Semarang Prioritaskan 316 Lansia

Tak hanya itu, Ita juga meminta Distaru menyusun detail engineering desain (DED) restorasi Masjid Menara Layur.

Dia berharap, masjid ini jadi jujukan wisata karena merupakan sejarah pertama masjid di Semarang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Memulai Sebuah Purwokerto

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved