Berita Jateng

Hadapi Ancaman Resesi Global 2023, Pemprov Jateng Jadikan Pangan Lokal sebagai Cadangan Pangan

Meski Jateng berstatus sebagai lumbung pangan, Ganjar tetap mengambil langkah antisipatif, terhadap potensi krisis pangan di 2023.

Editor: Pujiono JS
IST
Pemprov Jateng mulai menjadikan pangan lokal sebagai cadangan pangan daerah sebagai langkah antisipatif terhadap potensi krisis pangan pada 2023 ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ancaman resesi global 2023, yang memicu krisis pangan, direspons Pemerintah Republik Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan pemerintah daerah di 38 provinsi bertindak sigap.

Di Jawa Tengah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memunyai skenario menghadapi situasi genting, satu di antaranya diversifikasi pangan dengan menyiapkan pangan lokal seperti mie mocaf (tepung singkong), beras jagung dan beras singkong sebagai cadangan pangan daerah.

Gubernur ganjar pranowo mengunjungi Tim Tani Mocaf Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Selasa (14/11).
Gubernur ganjar pranowo mengunjungi Tim Tani Mocaf Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Selasa (14/11). (Istimewa)

Meski Jateng berstatus sebagai lumbung pangan, Ganjar tetap mengambil langkah antisipatif, terhadap potensi krisis pangan di 2023.

Di antaranya, penggunaan pupuk organik, pengembangan varietas kedelai Grobogan hingga kampanye menanam di pekarangan.

Terobosan juga dilakukan, dalam upaya diversifikasi pangan.

Tahun ini, Pemprov Jateng mulai menjadikan pangan lokal sebagai cadangan pangan daerah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah Dyah Lukisari mengatakan, langkah penganekaragaman pangan di Jateng telah dimulai sejak lama.

Namun, perlu langkah kreatif untuk menjadikan pangan lokal raja di daerah sendiri.

Selain dikenal sebagai produsen beras, penyangga kebutuhan nasional, Jateng juga kaya akan potensi pangan alternatif.

Berdasarkan data Distanbun Jateng produksi pangan alternatif di Jateng berlimpah.

Seperti ubi kayu yang produksinya mencapai 2.288.971 ton di September 2022, ubi jalar 114.415 ton, kacang tanah 58.423 ton dan kacang hijau 24.590 ton.

Adapun, untuk produksi jagung hingga September 2022 mencapai 3.047.712 ton.

Sementara, produksi kedelai hingga bulan yang sama baru mencapai 47.246 ton.

Adapula tanaman sorgum, yang tahun ini ditanam pada lahan seluas 120 hektare, di Wonogiri, Sukoharjo dan Cilacap.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved