Berita Jateng

Imbas Banjir Pantura Jateng, Pembelajaran di 19 SMAN/SMKN Digelar secara Daring

Sebanyak 19 SMA/SMK Negeri memberlakukan pembelajaran daring akibat banjir yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di Pantura Jateng.

Penulis: hermawan Endra | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
ILUSTRASI. Siswa SMK Negeri 3 Semarang mulai meninggalkan sekolah usai jam pelajaran berakhir, Kamis (8/12/2022). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah mencatat ada 19 SMAN/SMKN dan SLBN di Jawa Tengah menggelar pembelajaran jarak jauh atau daring akibat banjir yang mengguyur sejumlah wilayah di Pantura Jateng. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sebanyak 19 SMA/SMK Negeri di Jawa Tengah (Jateng) memberlakukan pembelajaran dalam jaringan (daring) akibat banjir yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di Jateng.

Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah mengatakan, banjir sejak Sabtu (31/12/2022) lalu masih menggenangi sejumlah sekolah di beberapa wilayah.

Itu sebabnya, pembelajaran tidak bisa maksimal jika dilakukan secara tatap muka.

Disdikbud Jateng mencatat, 19 SMA/SMK di Jateng yang menerapkan pembelajaran daring tersebar di berbagai kabupaten/kota, di antaranya di Kota Semarang, Demak, Kendal, Pekalongan, Grobongan, Juga Banjarnegara.

Baca juga: Sekolah dan Murid Jadi Korban Banjir, Kegiatan Belajar di SD 3 Jati Wetan Kudus Dilakukan Daring

Baca juga: Bantu Korban Banjir Berangkat Kerja dan Sekolah, Satpol PP Pati Terjunkan Kendaraan Operasional

Sekolah-sekolah tersebut adalah SMAN 10 Semarang, SMKN 10 Semarang, SMKN 1 Sayung, SMAN 1 Sayung, SMAN 1 Karang Tengah, SMAN 1 Karanganyar, SMAN I Grobogan, SLBN Mandiraja Banjarnegara.

Selanjutnya, SMAN 2 Kroya, SMAN 1 Patimuhan, SMAN 1 Rawalo, dan SMAN Kampunglaut, SMA N 2 Tegal, SMA N 1 Sragi Pekalongan. Juga SMAN 2 Kendal, SMAN 2 Pekalongan, SLBN Pekalongan, SMKN 1 Pekalongan, dan SMKN 3 Pekalongan.

"Saat ini, ada yang sudah surut, ada yang masih menggenang, SMA dan SMA 10 itu (Kota Semarang) masih tergenang."

"Kemudian, Sayung (Demak) juga. Tapi Tidak ada libur. Semuanya (sekolah terdampak) PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kata Uswatun, Selasa (3/1/2023).

Menurut Uswatun, data tersebut bisa berubah seiring surut atau belumnya banjir di masing-masing wilayah.

"Ada yang sudah masuk. Tapi data riil yang sudah masuk, saya belum update. Kemudian, sekolah yang melakukan PJJ, guru dan staf juga tetap masuk membersihkan dan penyelamatan aset sekolah," terangnya.

Baca juga: Cek Lokasi Banjir di Semarang, Kapolda Jateng Jamin Keamanan Aset Warga yang Mengungsi

Baca juga: BMKG Minta Warga Jateng Tetap Waspadai Hujan Lebat, Angin Kencang, Tanah Longsor dan Banjir Rob

Sementara itu, Kepala SMKN 10 Semarang Ardan Sirodjuddin mengatakan, pembelajaran tatap muka di sekolahnya telah dimulai sejak Selasa.

Namun, bagi siswa yang terdampak, diizinkan tidak mengikuti pembelajaran tatap muka.

"Sementara, kalau ada anak yang terdampak banjir, kami beri izin tidak berangkat. Tapi, persentasenya berapa, saya belum ngecek, yang pasti tidak signitikan (banyak)," kata Ardan.

Andar menyebut bahwa banjir di Kota Semarang berdampak pada enam laboratorium dan delapan ruang kelas yang tergenang.

Namun, genangan tersebut sudah berangsur surut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved