Sekeluarga Meninggal di Magelang

PROFIL Dhio, Dua Kali Mencoba Meracuni Keluarga, Dikenal Pendiam tapi Suka Berfoya-foya

Dhio Daffa Syadilla (22), yang merupakan anak kedua keluarga mencampurkan racun ke kopi dan teh kemudian diberikan kepada kedua orang tua dan kakaknya

Editor: Pujiono JS
Tribun Jateng
Sosok DDS yang tega meracuni orangtua dan kakaknya di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. 

"Ya ini memang dia itu overlap-ya. Setahu saya itu banyak menghambur-hamburkan uang," jelas Agus.

Rumah korban ketika dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022)
Rumah korban ketika dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) (TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting)

Kesaksian lain diberikan oleh Kepala Desa Mertoyudan, Eko Sungkono. Ia menyebut sosok Dhio sebagai pribadi pendiam. Meskipun demikian, Dhio dikenal aktif saat ada kegiatan warga.

"Anaknya itu aktif ikut kegiatan, ngaji, ke musala. Kalau ada pertemuan remaja dia juga kerap ikut," kata Eko.

Eko secara pribadi mengaku kaget dengan kasus ini.

Dirinya tidak menyangka Dhio akan berbuat tega kepada keluarganya sendiri. Apalagi keluarga Abbas dikenal sebagai keluarga yang baik dan harmonis.

"Masih enggak nyangka, enggak percaya. Kok bisa?" tegasnya.

Bukan yang usaha meracuni yang pertama

Upaya pembunuhan terhadap satu keluarga di Magelang yang menewaskan AA, HR dan DK ternyata tidak hanya hanya sekali dilakukan oleh DDS.

DDS yang sudah dibutakan rasa sakit hati terhadap orang tua dan kakaknya tersebut dua kali melakukan upaya pembunuhan.

Rencana pembunuhan tersebut dilakukan dengan cara menaruh racun di minuman.

Upaya pembunuhan yang pertama dilakukan oleh pelaku terjadi pada Rabu (23/11/2022).

Saat itu pelaku yang sudah membeli racun jenis arsenik secara online menaruhnya ke dalam minuman dawet.

Pelaku sengaja membeli dawet untuk diberikan kepada kedua orang tuanya, kakaknya dan beberapa orang lainnya.

Namun ternyata, upaya pembunuhan tersebut gagal karena jumlah racun yang dimasukan ke dalam dawet kurang banyak.

Para korban yang meminum dawet beracun hanya mengalami gejala muntah-muntah saja dan tidak sampai meninggal.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved