Berita Purbalingga

Kunjungi Pabrik Rambut Palsu di Purbalingga, Mendag Zulhas: Bakal Jadi Terbesar di Dunia!

Mendag Zulhas mengunjungi pabrik rambut palsu di Bukateja, Purbalingga. Ia mengatakan pabrik tersebut akan jadi yang terbesar di dunia. Seperti apa?

tribunbanyumas.com/permata putra sejati
Beberapa pekerja membuat rambut palsu di PT Victoria Beauty Industrial di Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022). Mendag Zulhas menyebut pabrik rambut palsu ini bisa menjadi yang terbesar di dunia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan atau Zulhas mengunjungi PT Victoria Beauty Industrial yang merupakan pabrik rambut palsu di Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022).

Mendag Zulhas menyebut perseroan tersebut akan jadi pabriik rambut palsu terbesar di dunia jika bisa mengejar target-target yang ada.

Beroperasi pada April 2022 lalu pabrik yang berorientasi pada pasar ekspor tersebut sudah banyak menyerap banyak tenaga kerja.

Saat ini saja sudah ada kurang lebih 5.000 tenaga kerja terserap.

Baca juga: Mendag Zulhas di Purbalingga: Pemerintah Akan Impor 350 Ribu Ton Kedelai

Namun demikian manajemen memiliki target bisa menyerap tenaga kerja hingga mencapai 20 ribu orang.

"PT Victoria sendiri baru mulai beroperasi pada April 2022 kemarin. 

Apabila target 20 ribu pekerja itu tercapai maka diperkirakan akan menjadi pabrik rambut palsu terbesar di dunia," kata Zulkifli Hasan kepada awak media termasuk Tribunbanyumas.com.

Hasil dari produksi rambut palsu tersebut telah diekspor ke berbagai negara seperti ke Amerika dan Eropa. 

"Total nilai produksinya kurang lebih USD1 juta atau 309.949 pieces.

Kalau total pabrik rambut palsu dan bulu mata di Purbalingga ada 30 pabrik yang terdiri dari 23 PMA (penanaman modal asing) dan 7 PMDN (penanaman modal dalam negeri)," jelas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin.

Baca juga: Perusahaan Jerman Akan Borong Rambut Palsu Buatan Purbalingga, Dinilai yang Terbaik

Ia mengatakan masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam industri besar ranbut palsu di Purbalingga, yaitu upaya hilirisasi.

Contohnya adalah bagaimana hilirisasi industri besar ke UMKM di Purbalingga.

"Bagaimana agar kedepan supaya ada hilirisasi atau kerjasana misalkan masuk sablon, baju karyawan, dan lainnya dan bisa jadi potensi kerjasama.

Sehingga tidak seolah olah membunuh industri kecil lainya," imbuhnya. (*)

Baca juga: Pabrik Rambut Palsu Ditutup Paksa, Bandel Buka Selama Gerakan Purbalingga di Rumah Saja

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved