Berita Bisnis

Kenaikan Harga Bensin dan Solar Picu Inflasi di Purwokerto dan Cilacap, Ini Catatan BI

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memicu inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada September 2022.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Antrean panjang pemotor saat mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Candi Mas Purwokerto, Jumat (12/8/2022). Kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi pemicu inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada bulan September. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memicu inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada September 2022.

Catatan dari Bank Indonesia Purwokerto, tingkat inflasi Purwokerto dan Cilacap pada September 2022, masing-masing sebesar 1,15 persen (mtm) dan 1,11 persen (mtm).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Rony Hartawan mengatakan, di Purwokerto, inflasi pada September bersumber dari peningkatan harga pada kelompok transportasi dengan andil 1,28 persen (month to month/mtm).

Pada Agustus, Purwokerto mengalami deflasi -0,44 persen mtm.

"Dilihat dari komoditasnya, penyumbang inflasi terbesar pada periode ini adalah komoditas bensin, beras, angkutan antar kota, tarif kereta api, dan angkutan dalam kota," jelas Rony dalam rilis, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Kendalikan Inflasi di Jateng, Gubernur Ganjar Serahkan Bantuan untuk Industri Kecil Menengah

Baca juga: Jokowi Sebut 10 Kabupaten/Kota dan 10 Provinsi dengan Inflasi Tinggi, Jateng tidak Termasuk

Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang mengalami koreksi harga, di antaranya, bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan jeruk.

Dengan perkembangan tersebut, secara tahun kalender, inflasi Purwokerto tercatat sebesar 5,62 persen (ytd) dan secara tahunan sebesar 7,20 persen (yoy).

Capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi September tahun 2019 sampai dengan 2021, yang sebesar 1,84 persen (yoy).

Pada periode yang sama, Cilacap mengalami inflasi sebesar 1,11 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya, mencatat deflasi sebesar -0,55 persen (mtm).

Inflasi terutama bersumber dari kenaikan harga kelompok transportasi dengan andil sebesar 1,23 persen (mtm).

Adapun komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi adalah bensin, beras, angkutan antar kota, nasi dengan lauk dan solar.

Sementara itu, terdapat beberapa komoditas yang mencatatkan koreksi harga, diantaranya daging ayam ras, minyak goreng, terong, bawang merah dan semangka.

Secara tahun kalender, inflasi Cilacap tercatat sebesar 5,95 persen (ytd).

Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Rabu 5 Oktober 2022. Melonjak Tajam!

Baca juga: Tak Terpengaruh Kenaikan BBM, Harga Sayur dan Bumbu Dapur di Pasar Gandrungmangu Cilacap Stabil

Adapun capaian inflasi secara tahunan dilaporkan sebesar 7,45 persen (yoy) pada posisi September 2022.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi September tahun 2019 sampai dengan 2021 yang sebesar 1,58 persen (yoy).

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved