Internasional
Berdemo tanpa Mengenakan Jilbab di Iran, Hadis Najafi Tewas Diberondong 6 Peluru di Badannya
Najafi, yang beraksi dengan rambut pirang terurai, dilaporkan telah dibunuh oleh pasukan keamanan Iran selama demonstrasi di kota Karaj, dekat Teheran
Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
Para wanita telah menjadi pusat demonstrasi di Iran, tampak beberapa wanita, telah merobek jilbab mereka dan melemparkan pakaian yang diwajibkan secara hukum ke api unggun.
Menurut Amnesty International, setidaknya 21 orang termasuk tiga anak-anak telah dibunuh oleh pasukan keamanan pada malam 21 September 2022.
Iran diklaim telah mengerahkan unit elit polisi komando wanita dalam upaya untuk menghentikan protes dengan banyak demonstran meneriakkan "matilah diktator".
Dalam sebuah pernyataan kepada The Sun, Shahin Gobadi, juru bicara Organisasi Mujahidin Iran, yang berbasis di Paris mengatakan "Orang-orang dari semua lapisan masyarakat telah bangkit untuk kebebasan di seluruh Iran, di ibukota, dan dari Barat ke Timur, dan Utara ke Selatan.”
"Para perempuan muda memimpin dengan semangat juang tinggi mereka yang sejalan dengan pemuda dan laki-laki yang mencintai kebebasan mengusir tentara bayaran Iran,” tambahnya.
Mengomentari protes yang sedang berlangsung dengan adanya korban tewas yang besar, Gobadi mengatakan, "sangat jelas bahwa penindasan ini brutal, rezim telah gagal menghentikan protes."
Juru bicara Organisasi Mujahidin juga menyoroti bahwa rezim Iran telah menutup Internet dan memblokir media sosial dalam upaya untuk mencegah penyebaran protes Iran melalui saluran berita.
ADR