Berita Cilacap

Tak Hanya Cilacap, Daerah-daerah di Jateng Bersentuhan dengan Zona Subduksi Ini Rawan Tsunami Besar

Nyatanya, tidak hanya Cilacap, beberapa daerah di Jateng juga rawan berpotensi terjadinya tsunami lantaran bersentuhan dengan zona subduksi.

TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Pengunjung menikmati suasana sore hari di Pantai Teluk Penyu Cilacap. Cilacap memiliki tingkat kerawanan tinggi potensi terjadinya tsunami besar. Tidak hanya Cilacap, beberapa daerah di pesisir selatan Jateng juga memiliki potensi yang sama. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - BMKG menyebut bencana tsunami besar lebih dari 10 meter berpotensi terjadi di wilayah Cilacap, Jawa Tengah.

Hal ini lantaran Cilacap berada di pesisir selatan dan terdapat adanya pusat zona gempa atau megathrust.

Nyatanya, tidak hanya Cilacap, beberapa daerah di Jateng juga rawan berpotensi terjadinya tsunami lantaran bersentuhan dengan zona subduksi.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoadjie Prayodhie membeberkan alasan Cilacap merupakan titik yang berpotens mengalami gempa dan tsunami besar.

Baca juga: Alasan Cilacap Berpotensi Dihantam Tsunami Lebih Dari 10 Meter, Ini Kata BMKG

"Adanya ancaman potensi tsunami tersebut tak lain karena di selatan Jawa terdapat zona subduksi.

Dimana pertemuan lempeng Eurasia-Samudera Hindia masuk ke dalam zona megathrust," kata Setyoadjie Prayodhie kepada tribunbanyumas.com, Kamis (28/7/2022).

Diperkirakan zona megathrust tersebut menyimpan energi yang bisa memicu gempa bumi dengan magnitude maksimal sampai 8,7 SR.

Magnitude itulah yang kemudian diangkat sebagai world case scenario.

"Magnitude itu kita simulasikan berdasarkan permodelan.

Dimana misal di sana terjadi gempa dengan magnitude sebesar 8,7 SR maka akan diperkirakan tsunaminya sampai 10 meter atau mungkin lebih untuk beberapa tempat di sekitar Cilacap," jelas Setyoadjie.

Baca juga: Alhamdulillah, Setelah Lima Hari, Kebakaran di Tempat Pembuangan Limbah Kayu Cilacap Berhasil Padam

Namun mengenai waktu kapan terjadinya gempa megathrust yang berimbas pada ancaman tsunami tidak dapat diprediksi.

Bahkan, BMKG juga tidak mengetahui kapan terjadinya gempa megathrust.

Mengenai wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang berada di pesisir selatan Jawa, Setyoadjie mengatakan bahwa wilayah tersebut masuk kategori rawan bencana tsunami karena bersentuhan langsung dengan zona subduksi.

Adapun wilayahnya seperti Kabupaten Wonogiri, Purworejo, Kebumen dan juga Kabupaten Cilacap.

Baca juga: Ganjar Apresiasi Keberhasilan Koperasi di Cilacap dalam Mengelola TPI: Hasil Setiap Tahun Meningkat

Keempat wilayah tersebut tentunya memiliki tingkat kerawanan yang berbeda-beda.

Namun menurut kajian BMKG wilayah Kabupaten Cilacap memiliki risiko yang paling besar jika dibandingkan dengan wilayah lain.

Hal tersebut tak lain karena di  wilayah Cilacap banyak terdapat Objek Vital Nasional (Obvitnas) seperti Pertamina, SBI, PLTU dan sebagainya.

"Tentu jika terjadi bencana tsunami dampak ekonominya sangat besar.

Maka Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) kita pusatkan di Cilacap untuk membangun budaya tanggap bencana gempa bumi dan tsunami khususnya untuk evakuasi mandiri," ujarnya.(*)

Baca juga: Ganjar: SMKN Lumbir Jangan Seperti SMAN Tawangmangu dan Puskesmas Cilacap!

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved