Kuliner Pati
Liburan ke Pati? Ini 5 Rekomendasi Kuliner Enak yang Wajib Dicoba, Lengkap dengan Alamatnya!
Jika anda berwisata ke Pati, Jawa Tengah, ada sejumlah rekomendasi kuliner enak yang wajib dicoba ke daerah yang dikenal dengan julukan Bumi Mina Tani
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Berburu makanan khas atau wisata kuliner sepertinya kegiatan yang wajib tiap kali piknik atau berwisata ke satu kota.
Jika anda berwisata ke Pati, Jawa Tengah, ada sejumlah rekomendasi kuliner enak yang wajib dicoba ke daerah yang dikenal dengan julukan Bumi Mina Tani ini.
Berwisata kuliner, menikmati aneka kudapan khas di tempat yang dikunjungi, merupakan aktivitas yang banyak digemari masyarakat saat liburan, termasuk jika anda berliburan ke Pati.
Di kabupaten yang bersebelahan dengan Kabupaten Kudus dan Rembang serta terletak di pantai utara Jawa Tengah ini, Pati memiliki beragam kuliner.
Bisa dianggap destinasi wisata kuliner di Pati tidak akan mengecewakan.
Sebut saja makanan olahan ikan bandeng, lantaran di Juwana, Pati merupakan daerah sentra penghasil bandeng.
Berikut Tribunbanyumas.com bagikan rekomendasi kuliner di Pati yang patut disantap:
1. Nasi Gandul

Jika berbicara mengenai kuliner khas Kabupaten Pati, Jawa Tengah, nasi gandul alias “sega gandhul” adalah sajian yang paling jadi andalan.
Menu yang tampilannya sepintas mirip nasi semur daging ini disebut-sebut berasal dari Desa Gajahmati, Kecamatan Pati.
Dikutip dari situsweb Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Pati, asal-usul penamaan nasi gandul merupakan pemberian dari pembelinya.
Menurut salah satu versi, dahulu pedagang menjajakan nasi gandul menggunakan pikulan berisi kuali di satu sisi dan bakul nasi serta peralatan makan di sisi lain.
Pikulan itu digotong berkeliling untuk dijajakan sehingga naik-turun seirama langkah penjualnya. Hal ini dalam bahasa Jawa disebut gondal-gandul (menggantung dan berayun-ayun).
Dari situlah sajian ini dinamakan nasi gandul.
Disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang, nasi gandul berisi nasi putih, daging atau jeroan sapi sebagai lauk, guyuran kuah bersantan yang kaya rempah, serta taburan bawang goreng sebagai pelengkap.
Nasi gandul juga lumrahnya disajikan dengan tambahan kecap dan sambal.
Cita rasa nasi gandul yang gurih dan manis lebih lezat dinikmati dengan tempe goreng kering.
Biasanya di warung-warung nasi gandul memang disediakan lauk pendamping berupa tempe yang digoreng kering, perkedel, dan telur.
Di area Pati Kota, warung nasi gandul sangat mudah ditemukan.
Selain di Desa Gajahmati yang merupakan daerah asal kuliner ini, warung nasi gandul juga banyak di tepi-tepi jalan protokol.
Di belakang Halte Puri, Jalan Diponegoro, juga terdapat deretan warung-warung yang semuanya menjajakan nasi gandul.
Satu di antaranya ialah Warung Makan “Mbak Ti” yang berada di sisi paling barat.
Pemilik warung, Kiswati, mengatakan bahwa ia sudah berjualan nasi gandul sejak 1977.
"Tapi dulu tempatnya di sebelah GOR," ujar dia saat diwawancarai, Senin (11/4/2022) malam.
Kiswati mengatakan, di warungnya ia menyajikan nasi gandul dengan varian lauk lengkap. Selain daging, ada aneka jeroan sapi.
Di antaranya otak, paru, limpa, lidah, dan iso (usus).
"Harganya seporsi Rp 20 ribu sudah termasuk minuman. Saya buka setiap hari, 24 jam," tutur dia.
Kiswati mengatakan, ia tidak bisa menghitung bisa menjual berapa porsi nasi gandul per harinya.
Bisa mencapai ratusan porsi per hari.
2. Soto Kemiri

Soto merupakan makanan khas nusantara yang memiliki banyak varian. Banyak daerah di Indonesia memiliki versi tersendiri dari kudapan berkuah ini. Begitu pula Kabupaten Pati yang memiliki kuliner khas soto kemiri.
Soto kemiri memiliki kuah berwarna kuning pekat. Cita rasanya kaya akan rempah. Disajikan dengan kecambah/tauge dan bawang goreng, soto ini lumrah dinikmati dengan lauk pendamping berupa potongan ayam kampung.
Makanan ini cukup mudah ditemukan di berbagai sudut Pati. Banyak warung yang menjajakannya.
Satu di antara warung makan soto kemiri yang ada di Pati ialah Warung Makan Soto Ayam Kemiri Pak Lasdi Tarzan. Warung yang beralamat di Jalan Kembang Joyo Nomor 83, Kecamatan Pati. Tempat ini termasuk warung makan soto kemiri legendaris.
3. Petis Runting

Jika ditanya tentang kuliner khas Pati, kebanyakan orang mungkin akan menjawab nasi gandul atau soto kemiri.
Namun, sebetulnya ada hidangan lain khas Pati yang tak kalah lezat, namanya petis runting.
Jangan dibayangkan petis runting berbumbu hitam kental seperti isian tahu petis.
Petis runting merupakan rebusan balungan (tulang) kambing yang dihidangkan dalam kuah kental berwarna kecokelatan.
Makanan yang berasal dari Dukuh Runting, Desa Tambaharjo, Kecamatan Pati ini penampilannya mirip tengkleng atau gulai, namun kuahnya berwarna lebih gelap.
Selain itu juga lebih kental karena mengandung tepung beras yang masih bertekstur.
Warung-warung petis runting banyak terdapat di Dukuh Runting, Desa Tambaharjo.
Mudah ditemukan di Google Maps.
Di antaranya "Warung Petis Runting Bu Sriwati" dan "Petis Runting Mas Wawan".
4. Sego Tewel

Di Indonesia, nangka muda dijadikan bahan utama berbagai makanan tradisional. Di beberapa daerah, berbagai olahan nangka muda ini bahkan menjadi "ikon andalan" wisata kuliner.
Tak terkecuali di Pati, Jawa Tengah.
Jika Yogyakarta punya gudeg, Pekalongan punya sego megono, dan wilayah Sumatera Barat punya gulai nangka, tak mau kalah, Pati juga punya kuliner tradisional andalan berbahan baku nangka muda.
Namanya sego tewel.
Sego tewel dikenal sebagai kuliner khas yang berasal dari Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. Di sana, ada banyak warung tradisional yang menjajakan sajian tersebut.
Satu di antara yang paling legendaris ialah warung Sego Tewel Mbah Rasiah yang berada di Desa Ngerang.
Sego tewel disajikan di atas piring berlapis daun jati.
Nasi dengan guyuran sayur tewel (nangka muda) hangat itu mampu membuat ketagihan.
Irisan cabai membuat sensasi pedas yang nikmat.
Apalagi jika dipadukan dengan tempe goreng dan bakwan hangat. Makin mak nyus!
Keistimewaan lain dari sego tewel ialah alas daun jati muda yang memunculkan aroma khas yang menambah kelezatan sego tewel.
5. Aneka olahan Ikan Bandeng

Kabupaten Pati dikenal sebagai daerah penghasil ikan bandeng.
Dengan sendirinya, identitas daerah sebagai penghasil bandeng turut mewarnai khazanah kuliner lokal.
Berbagai menu berbahan dasar bandeng bisa ditemukan di berbagai tempat makan setempat, mulai dari bandeng presto yang telah jamak dikenal, hingga waleran (jeroan bandeng).
Satu di antara rumah makan di Pati yang khusus menyajikan aneka kreasi makanan berbahan dasar ikan bandeng ialah Pondok Bandeng Babe. Rumah makan ini berada di Jalan Penjawi Nomor 335 A, Kecamatan Pati, sekira dua kilometer di sebelah utara Alun-Alun Pati.
Di sini, berbagai olahan bandeng bisa dinikmati dengan harga relatif murah, kisaran belasan ribu rupiah per porsi.
Beberapa menu yang tersedia di rumah makan ini di antaranya ialah bandeng bakar, bandeng penyet, pepes bandeng, garang asem bandeng, bandeng presto, rica-rica bandeng, waleran bandeng, sayur mrico bandeng, dan bakso bandeng.
“Semua menu bandeng di sini tanpa duri. Jadi bandeng segar tanpa duri. Bahan baku ikan bandeng kami ambil dari Juwana,” tutur Sudarlan, pemilik Pondok Bandeng Babe.
Ia mengatakan, pihaknya memang sengaja hanya menyediakan menu olahan bandeng yang merupakan kuliner khas Bumi Mina Tani.
Setiap hari, Pondok Bandeng Babe menjual ratusan porsi makanan. Adapun menu favorit di sini, sebut Sudarlan, ialah bandeng bakar.
“Kami juga menyediakan aneka frozen food untuk oleh-oleh, di antaranya sempolan bandeng, bakso bandeng, otak-otak bandeng, tahu bakso, dan nugget,” ucap dia.
Selain di Pondok Bandeng Babe, wisatawan juga bisa menikmati aneka kudapan olahan ikan bandeng di RM Pondok Bandeng No 57 dan Rindang 84 Pati yang berada di Jalan A. Yani Pati.(*)