Berita Olahraga
Dobrak Dominasi Laki-laki di Dunia Balap Slalom, Alinka Hardianti: Perempuan Bisa di Atas Podium
Kehadiran Alinka Hardianti membuat Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Slalom 2022 di GOR Satria Purwokerto lebih berwarna.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
Bersama Tim Toyota, dia mengikuti berbagai kejuaraan, baik daerah, nasional, hingga internasional, dan membawa pulang banyak penghargaan.
"Pernah cuti tahun 2019 (karena hamil dan melahirkan, Red). Untuk kejuaraan nasional, rutin ikut dari tahun 2008. Kalau di luar negeri, ikut kejuaraan semisal di Malaysia dan Jepang," ungkapnya.
Wanita yang juga mendapat julukan Ratu Drift itu mengatakan, latihan rutin merupakan kunci mengasah skill menyetir dan mengendalikan mobil menjadi lebih baik.
Hal ini sangat penting saat turun di kompetisi.
"Sering latihan, ada tekad yang kuat. Kelihatannya bagus, cuma pakai gigi satu doang tapi kalau kita nggak, seratus persen menekuni, pasti rasanya susah," jelasnya.
Tak hanya itu, dia juga melakukan latihan fisik lewat olahraga, untuk menjaga kebugaran badan.
Stamina kuat sangat dibutuhkan saat mengikuti kompetisi.
Itu sebabnya, upaya mempersiapkan stamina dilakukan sejak dua bulan menjelang kompetisi.
"Selain itu, latihan konsisten mendekati event juga sudah pasti dilakukan," tambah dia.
Tak hanya skill, pembalap profesional juga harus pandai membaca medan arena balap.
"Setiap medan ada tekniknya sendiri. Tergantung dari taktik masing-masing pembalap," kata Alinka.
Baca juga: Calon Haji Asal Sragen Meninggal sebelum Wukuf di Arafah, Ini yang Dilakukan Pemerintah
Baca juga: Jelang Derby Jateng PSIS vs Persis Solo di Piala Presiden, Gubernur Ganjar Minta Suporter Tertib
Baca juga: 3 Hari Tak Terungkap, Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Serayu Purbalingga Dimakamkan
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Minggu 19 Juni 2022: Rp 1.034.000 Per Gram
Selain itu, seorang pembalap juga harus memahami karakter mobil yang dikendarai.
Komunikasi yang baik dengan tim, juga menjadi keharusan saat akan mengikuti kompetisi.
"Pembalap harus menyatu dengan mobilnya. Untuk accident (kecelakaan), alhamdulillah, belum pernah," ungkapnya.
Sebagai wanita pembalap, tak jarang dia mendapat pandangan miring.