Berita Banyumas

Jagad Lengger Festival 2022 Digelar 25-27 Juni, Kupas Tuntas Lengger Dulu, Kini, dan Masa Depan

Jagad Lengger Festival (JLF) bakal digelar di Pendopo Si Panji, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, 25-27 Juni 2022.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/Dok Panitia Jagad Lengger Festival (JLF)
Para penari Lengger Banyumas saat menampilkan tari mereka dalam Jagad Lengger Festival (JLF). 

Juga, perbincangan hal-ihwal lebih luas tentang Lengger, mulai dari kajian performance dan gender, serta pandangan masa depan tentang lengger.

Pada program seminar, berbagai topik seputar Lengger akan dibahas.

Otniel menambahkan, kegiatan ini akan menampilkan sejumlah narasumber, di antaranya sutradara kenamaan Garin Nugroho, sastrawan dan budayawan Ahmad Tohari, politisi Budiman Sudjatmiko, dan Yutina Devi Ardhiani.

"Perkembangan lengger dulu hingga kini, hingga lengger dalam produk sastra hingga sinema akan dibahas tuntas."

"Pameran arsip lengger dan pemutaran film juga akan digelar," ujarnya.

Menurut Otniel, arsip lengger yang dipamerkan adalah olahan dari arsip milik Rene TA Lysloff, seorang peneliti lengger yang telah meneliti dan mengarsipkan dokumentasi Lengger sejak tahun 1980 di Banyumas.

Beberapa film juga akan diputar.

Baca juga: Abaikan Cibiran, Rois Rawat 80 Anak Hasil Hubungan Luar Nikah di Panti Asuhan di Kota Semarang

Baca juga: Ingin Hasil Maksimal, DPRD Purbalingga Usul Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Dikelola Pihak Ketiga

Baca juga: Khilafatul Muslimin Ditemukan di Solo, Kantornya Ada di Belakang Kantor DPRD

Baca juga: Tujuh Janin Bayi Ditemukan di Kamar Kos di Makassar, Berawal dari Bu Kos Cium Bau seperti Terasi

Otniel juga akan menyelenggarakan bedah buku pertamanya, 'Lengger Agamaku'.

Tim kurator telah menyusun pertunjukan yang selama tiga hari, akan menampilkan ragam transformasi tradisi Lengger.

Beberapa nama yang akan tampil di antaranya, Paguyuban Langensari, Lengger Narsihati, Calengsai, Lengger laut, Rumah Lengger, SMKI Banyumas, Seblakan Sesukane, dan Didik Nini Thowok.

"JLF berupaya mengeksplorasi seni tradisi lengger dari sisi aktifasi arsip, seni pertunjukan langsung, fiksi dan fakta mulai dari sastra, kaset pita, hayat dan karya para tokoh, sampai film."

"Harapannya, pengunjung JLF mendapat pengalaman baru secara emosi maupun kognisi untuk memaknai lengger di masa silam, kini dan nanti," ujar kurator JLF, Abdul Aziz Al Rasyid.

Urgensi festival ini digelar adalah sebagai langkah mitigasi kebudayaan tradisi, khususnya Lengger yang terus mengalami perubahan di tengah arus zaman.

Kini, Lengger menjelma menjadi beragam bentuk, dari klasik, kreasi, hingga eksperimental.

Juga, di dalamnya, berkutat persoalan identitas gender, ekologi, nilai, dan dekonstruksi yang menarik dibicarakan dari berbagai perspektif.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved