Berita Semarang

Dokter Hewan di Kabupaten Semarang Ciptakan Obat untuk PMK Ternak, Gunakan Tetes Tebu dan Dedaunan

Mukhlas Yasi Alamsyah, dokter hewan di Polobugo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, membuat obat herbal untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/REZANDA AKBAR
Mukhlas memberi obat herbal ke sapi yang terindikasi PMK di Salatiga, Jumat (3/6/2022). Mukhlas membuat obat herbal tersebut dari tetes tebu dan dedaunan yang diubah menjadi probiotik. 

"Saya hanya menarifkan Rp 50.000, itu hanya awal menangani kasus hewan terindikasi PMK. Selanjutnya, saat mengontrol hewan, termasuk pemberian obat herbal, tidak saya kenakan tarif alias gratis," kata Mukhlas.

Untuk mencegah penularan PMK, menurut dia, peternak dapat menggunakan air garam.

"Air garam ini dipakai untuk menyemprot lingkungan, untuk mencegah panyakit tersebut tidak keluar, dan mencegah penyakit masuk juga," imbuhnya.

Baca juga: Usai Lepas PSG/AHHA PS Pati Jadi FC Bekasi City, Safin Boyong Klub Liga 3 ke Pati

Baca juga: Dikta Mundur dari Yovie & Nuno: Ini Adalah Keputusan yang Terbaik

Baca juga: Jalan Terjal Warga Banyumas Dapat Pengakuan Hukum Soal Ganti Gender, Kini Berharap Pada MA

Baca juga: Cerita Jemaah Calon Haji Asal Pati Bawa Sambal Pecel di Dalam Koper: Buat Jaga-jaga Kalau Bosan Lauk

Di tengah wabah PMK ini, Mukhlas mengaku menangani 10-15 sapi baru per hari.

"Saya menangani PMK mulai pertengahan Mei 2022. Untuk total kasus PMK yang saya tangani mencapai 130 ekor sapi," ungkapnya.

Dia mengatakan, tingkat kesembuhan hewan yang terjangkit PMK sekitar 80-90 persen karena PMK memiliki tingkat kematian rendah. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved