Berita Semarang
Dokter Hewan di Kabupaten Semarang Ciptakan Obat untuk PMK Ternak, Gunakan Tetes Tebu dan Dedaunan
Mukhlas Yasi Alamsyah, dokter hewan di Polobugo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, membuat obat herbal untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
"Saya hanya menarifkan Rp 50.000, itu hanya awal menangani kasus hewan terindikasi PMK. Selanjutnya, saat mengontrol hewan, termasuk pemberian obat herbal, tidak saya kenakan tarif alias gratis," kata Mukhlas.
Untuk mencegah penularan PMK, menurut dia, peternak dapat menggunakan air garam.
"Air garam ini dipakai untuk menyemprot lingkungan, untuk mencegah panyakit tersebut tidak keluar, dan mencegah penyakit masuk juga," imbuhnya.
Baca juga: Usai Lepas PSG/AHHA PS Pati Jadi FC Bekasi City, Safin Boyong Klub Liga 3 ke Pati
Baca juga: Dikta Mundur dari Yovie & Nuno: Ini Adalah Keputusan yang Terbaik
Baca juga: Jalan Terjal Warga Banyumas Dapat Pengakuan Hukum Soal Ganti Gender, Kini Berharap Pada MA
Baca juga: Cerita Jemaah Calon Haji Asal Pati Bawa Sambal Pecel di Dalam Koper: Buat Jaga-jaga Kalau Bosan Lauk
Di tengah wabah PMK ini, Mukhlas mengaku menangani 10-15 sapi baru per hari.
"Saya menangani PMK mulai pertengahan Mei 2022. Untuk total kasus PMK yang saya tangani mencapai 130 ekor sapi," ungkapnya.
Dia mengatakan, tingkat kesembuhan hewan yang terjangkit PMK sekitar 80-90 persen karena PMK memiliki tingkat kematian rendah. (*)